CONTOHTEKS
 

Modifikasi Jaringan Epidermis

 

CONTOHTEKS.NET – Jaringan epidermis merupakan jaringan dewasa yang berkembang dari meristem. Sel-sel homogen penyusun meristem berkembang sedemikian rupa membentuk sel-sel yang heterogen penyusun jaringan dewasa. Keberadaan epidermis sangat penting bagi tumbuhan karena jaringan epidermis memegang peranan utama sebagai pelindung bagian tumbuhan lainnya.
FUNGSI JARINGAN EPIDERMIS
1) Sebagai Pelindung
Jaringan epidermis disebut juga sebagai jaringan pelindung, sesuai dengan fungsi utamanya yang akan melindungi bagian tumbuhan yang ada di bawahnya dari ancaman gangguan mekanik, patogen, atau kehilangan air dan nutrisi lainnya. Pada kelompok tumbuhan yang hidup di daerah kering dan panas, laju penguapan amat tinggi. Oleh karena itu, tumbuhan pada habitat tersebut memiliki pelindung ekstra yang membentuk seperti lapisan lilin, untuk menghalangi terjadinya kehilangan air.
2) Sebagai Sekresi Getah
Pada beberapa tumbuhan seperti pada insektivora, bagian epidermisnya berfungsi menghasilkan getah yang mengandung enzim pencerna serangga yang terjerat. Epidermis yang menghasilkan sekret getah mengalami modifikasi menjadi rambut-rambut halus.
3) Sebagai Tempat Pertukaran Zat
Karena letaknya paling luar, jaringan epidermis menjadi pintu utama pembatas antara bagian dalam tumbuhan dengan lingkungan. Pertukaran zat seperti gas oksigen – karbondioksida, masuknya air dan zat hara di akar, keluarnya uap air dari dari, akan melalui pintu epidermis dengan berbagai bentuk modifikasi yang disesuaikan terhadap letak organnya. Epidermis pada akar mengalami modifikasi membentuk rambut-rambut akar guna memperluas penyerapan air dan zat hara.
4) Sebagai Tempat Fotosintesis
Pada tumbuhan tingkat tinggi, fotosintesis dapat berlangsung pada jaringan epidermis yang terjadi di sel-sel penjaga stomata. Hanya saja intensitas fotosintesisnya sangat kecil, mengingat jumlah klorofil pada sel penjaga stomata tidak sebanyak yang dimiliki oleh jaringan palisade dan spons.
CIRI-CIRI JARINGAN EPIDERMIS

  1. Susunan selnya rapat tanpa ruang antar sel.
  2. Vakuola berukuran besar dan dapat berisi antosianin.
  3. Dinding selnya beragam tergantung dari posisi dan jenis tumbuhannya.
  4. Terdapat sitoplasma yang hidup dan mengandung kristal garam, kristal silikat, dan garam minyak.
  5. Tidak berkloroplas, kecuali di bagian sel penutup.
BACA:  Bagaimana Proses Inseminasi Buatan?

BENTUK-BENTUK JARINGAN EPIDERMIS

  1. Sel Silika dan Sel Gabus: Silika berisi kristal silika, sedangkan sel gabus berisi endapan suberin.
  2. Sel Kipas atau Sel Bulliform : berupa sederet sel yang lebih besar dari sel epidermis lainnya, berdinding tipis, vakuola besar, dan berisi air.

MODIFIKASI JARINGAN EPIDERMIS
Beberapa epidermis ditemukan memiliki beberapa fungsi-fungsi khusus yang sering disebut modifkasi jaringan epidermis. Berikut contohnya:

  1. Litokis : Sel yang lebih besar dari epidermis normal dengan pertumbuhan khusus ke arah dalam. Sel ini berisi kristal kalsium karbonat yang disebut sistolit. Berfungsi memberikan pertahanan yang lebih pada batang.
  2. Stomata : Celah dan kedua sel penutupnya pada daun. Sel penutup/penjaga adalah 2 buah sel dengan bentuk khusus yang mengapit celah. Berfungsi sebagai media keluar masuknya gas pada daun tumbuhan.
  3. Trikoma : Tonjolan epidermis yang terdiri dari satu sel atau lebih. Fungsi trikoma pada tumbuhan sebagai pelindung terhadap gangguan dari luar dan mengurangi penguapan.
  4. Rambut Akar : Pada akar terdapat rambut-rambut halus yang merupakan modifikasi dari epidermis yang berfungsi untuk penyerapan air di dalam tanah.
BACA:  Pengarang Kitab Sutasoma

 

Artikel ini dikunjungi dengan topik . Baca juga artikel menarik lainnya Pertanyaan tentang masa orde baru.