CONTOHTEKS
 

5 Jenis Faktor Produksi

 

CONTOHTEKS.NET – Faktor produksi menjadi bagian yang tidak kalah pentingnya dalam suatu kegiatan produksi yang berlaku dalam ilmu Ekonomi. Faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi 4 jenis, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. Namun dalam perkembangannya, faktor sumber daya alam diperluas cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik langsung dari alam maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut sebagai faktor fisik. Selain itu, beberapa ahli juga menganggap sumber daya informasi sebagai sebuah faktor produksi mengingat semakin pentingnya peran informasi di era globalisasi ini. Berikut ini uraian dari 5 jenis faktor produksi:
1) Tenaga Kerja (Labor)
Tenaga kerja merupakan faktor produksi manusia yang secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja juga dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Oleh karena itu, tenaga kerja dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
1. Berdasarkan Kualitasnya

  1. Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga memiliki keahlian di bidangnya. Contoh: dokter, insinyur, akuntan, dan ahli hukum.
  2. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memerlukan kursus atau latihan bidang-bidang keterampilan tertentu sehingga terampil di bidangnya. Contoh: tukang listrik, montir, tukang las, dan sopir.
  3. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan dan latihan dalam menjalankan pekerjaannya. Contoh: tukang sapu, pemulung, dan lain-lain.
BACA:  Pembuluh Nadi yang Terbesar Disebut?

2. Berdasarkan Sifat Kerjanya

  1. Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang menggunakan pikiran, rasa, dan karsa. Contoh: guru, editor, konsultan, dan pengacara.
  2. Tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fisik dalam kegiatan produksi. Contoh: tukang las, pengayuh becak, dan sopir.

2) Modal (Capital)
Modal adalah barang-barang atau peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan proses produksi. Modal dapat digolongkan menjadi 4, yaitu:
1. Berdasarkan Sumbernya

  1. Modal sendiri adalah modal yang berasal dari dalam perusahaan sendiri. Contoh: setoran dari pemilik perusahaan.
  2. Modal asing adalah modal yang bersumber dari luar perusahaan. Contoh: modal yang berupa pinjaman bank.

2. Berdasarkan Bentuknya

  1. Modal konkret adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi. Contoh: mesin, gedung, mobil, dan peralatan.
  2. Modal abstrak adalah modal yang tidak memiliki bentuk nyata, tetapi mempunyai nilai bagi perusahaan. Contoh: hak paten, nama baik, dan hak merek.
BACA:  Bentuk-bentuk Perilaku Menyimpang

3. Berdasarkan Kepemilikannya

  1. Modal individu adalah modal yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contoh: rumah pribadi yang disewakan atau bunga tabungan di bank.
  2. Modal masyarakat adalah modal yang dimiliki oleh pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum dalam proses produksi. Contoh: rumah sakit umum milik pemerintah, jalan, jembatan, atau pelabuhan.

4. Berdasarkan Sifatnya

  1. Modal tetap adalah jenis modal yang dapat digunakan secara berulang-ulang. Contoh: mesin-mesin dan bangunan pabrik.
  2. Modal lancar adalah modal yang habis digunakan dalam satu kali proses produksi. Contoh: bahan-bahan baku.

3) Sumber Daya Fisik (Physical Resources)
Sumber daya fisik adalah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta dan barang mentah lainnya yang dapat digunakan dalam proses produksi, seperti tanah, air, dan bahan mentah.
4) Kewirausahaan (Entrepreneurship)
Kewirausahaan adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan seseorang dalam mengkoordinir faktor-faktor produk.
5) Sumber Daya Informasi (Information Resources)
Sumber daya informasi adalah seluruh data yang dibutuhkan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya. Data ini bisa berupa ramalan kondisi pasar, pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan, dan data-data ekonomi lainnya.

BACA:  Sensus De Jure dan De Facto

Artikel ini dikunjungi dengan topik . Baca juga artikel menarik lainnya .