CONTOHTEKS
 

Kronologis Perlawanan Puputan Margarana

 

CONTOHTEKS.NET Puputan Margarana merupakan salah satu pertempuran yang pernah terjadi antara Indonesia dan Belanda dalam masa Perang kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada 20 November 1946. Pertempuran ini dipimpin oleh Kepala Divisi Sunda Kecil, yaitu Kolonel I Gusti Ngurah Rai. Dalam hal ini, Pasukan TKR di wilayah ini bertempur dengan habis-habisan untuk mengusir Pasukan Belanda yang kembali datang setelah kekalahan Jepang, untuk menguasai kembali wilayahnya yang direbut Jepang pada Perang Dunia II. Perang ini berakhir dengan tewasnya pasukan I Gusti Ngurah Rai yang  kemudian dikenang sebagai salah satu Puputan di era awal kemerdekaan, serta mengakibatkan Belanda sukses mendirikan Negara Indonesia Timur.
KRONOLOGIS PERLAWANAN PUPUTAN MARGARANA

BACA:  Etika Ekonomi dalam Produksi

Untuk mengenang peristiwa tersebut maka pada tanggal 20 November 1946 dikenal dengan peristiwa perang Puputan Margarana, dan kini di bekas arena pertempuran itu didirikan Tugu Pahlawan Taman Pujaan Bangsa.
SIAPAKAH I GUSTI NGURAH RAI?
Kolonel TNI Anumerta I Gusti Ngurah Rai lahir di Desa Carangsari, Petang, Kabupaten Badung, Bali pada 30 Januari 1917, dan meninggal di desa Marga, Tabanan, Bali pada 20 November 1946 di usianya yang masih muda saat itu, yaitu 29 tahun. Dia dikenal sebagai pemimpin perang  Puputan Margarana dan kini namanya diabadikan sebagai nama bandara internasional di Bali, Indonesia. Pemerintah Indonesia juga menganugerahkan Bintang Mahaputra dan kenaikan pangkat menjadi Brigadir Jenderal TNI (anumerta). Di masa perang kemerdekaan Indonesia, I Gusti Ngurah Rai memiliki pasukan yang bernama “Tokring” atau “Kotok Garing” yang melakukan pertempuran terkenal dengan nama ‘Puputan Margarana’.

BACA:  Tuliskan Pokok-Pokok Masalah Ekonomi Modern

Artikel ini dikunjungi dengan topik . Baca juga artikel menarik lainnya .