Apa Fungsi Sel Darah Putih?
CONTOHTEKS.NET – Sel darah putih disebut juga leukosit. Sel darah putih merupakan sel yang membentuk komponen darah. Sel darah putih merupakan bagian integral dari sistem kekebalan tubuh dimana sel-sel darah putih akan melindungi tubuh dari bakteri dan virus. Sel darah putih diproduksi oleh sel-sel yang berasal dari sumsum tulang belakang. Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoeboid, dan dapat menembus dinding kapiler atau diapedesis.
Jumlah normal sel darah putih untuk orang dewasa berkisar antara 7.000 – 25.000 sel per tetes. Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat 6.000 – 10.000 (rata-rata 8000) sel darah putih. Dalam kasus leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga 50.000 sel per tetes. dimana semua sel darah putih memiliki masa hidup antara 6 hingga 8 hari.
*****
Ciri-ciri Sel Darah Putih
- Sel darah putih berjumlah kurang lebih 6 ribu-9 ribu butir/mm3
- Sel darah putih tidak memiliki warna atau tidak berwarna
- Mempunyai inti sel atau nukleus
- Memiliki bentuk yang banyak atau dapat dikatakan bentuknya tidak beraturan sehingga dapat berubah bentuk
- Sel darah putih hanya dapat bertahan hidup antara 12-13 hari
- Sel darah putih terbuat di dalam sumsum merah tulang pipih, limpa, dan kelenjar getah bening
- Bergerak secara amoeboid (seperti dengan amoeba)
- Dapat menembus dinding pembuluh darah
*****
Jenis-jenis Sel Darah Putih
- 3 jenis sel darah putih yang disebut ‘granulosit’ atau sel polimorfonuklear. Granulosit adalah sebuah sub kelompok sel darah putih yang mempunyai granula dalam sitoplasmanya. Kelompok ini, yaitu :
- Basofil adalah granulosit dengan populasi paling minim, yaitu sekitar 0,01 – 0,3% dari sirkulasi sel darah putih. Basofil dapat tertarik keluar menuju jaringan tubuh dalam kondisi tertentu. Saat teraktivasi, basofil mengeluarkan antara lain histamin, heparin, kondroitin, elastase dan lisofosfolipase, leukotriena dan beberapa macam sitokina. Basofil memainkan peran dalam reaksi alergi (seperti asma).
- Eosinofil adalah granulosit yang berperan dalam sistem kekebalan dengan melawan parasit multiselular dan beberapa infeksi pada makhluk vertebrata. Bersama-sama dengan sel biang, eosinofil juga ikut mengendalikan mekanisme alergi. Eosinofil merupakan sel substrat peradangan dalam reaksi alergi. Aktivasi dan pelepasan racun oleh eosinofil diatur dengan ketat untuk mencegah penghancuran jaringan yang tidak diperlukan.
- Neutrofil adalah granulosit yang berhubungan dengan pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri dan proses peradangan kecil lainnya, serta menjadi sel yang pertama hadir ketika terjadi infeksi di suatu tempat. Dengan sifat fagositik yang mirip dengan makrofaga, neutrofil menyerang patogen dengan serangan respiratori menggunakan berbagai macam substansi beracun yang mengandung bahan pengoksidasi kuat, termasuk hidrogen peroksida, oksigen radikal bebas, dan hipoklorit. Granula neutrofil berwarna merah kebiruan dengan 3 inti sel.
- 2 Jenis sel darah tanpa granula dalam sitoplasma, yaitu :
- Limfosit adalah sel darah putih yang memiliki peranan penting dan terpadu dalam sistem pertahanan tubuh. Jumlah selnya dalam 1 kubik ± 8.000 sel darah putih. Jika sel darah putih meningkat banyaknya dari jumlah maksimum maka akan terkena penyakit leukimia yang disebut kanker darah. Limfosit dibuat di sumsum tulang hati dengan bentuk awal yang sama tetapi kemudian berdiferensiasi. Limfosit dapat menghasilkan antibodi pada anak-anak dan akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
- Monosit adalah sel darah putih yang menjadi bagian dari sistem kekebalan tubuh. Monosit diproduksi di dalam sumsum tulang dari sel punca haematopoetik yang disebut ‘monoblas’. Setengah jumlah produksi tersimpan di dalam limpa pada bagian pulpa. Monosit tersirkulasi dalam peredaran darah dengan rasio plasma 3-5% selama 1-3 hari, kemudian bermigrasi ke seluruh jaringan tubuh. Sesampainya di jaringan, monosit akan menjadi matang dan terdiferensiasi menjadi beberapa jenis makrofaga, sel dendritik dan osteoklas.
*****
Fungsi Sel Darah Putih
- Menjaga kekebalan tubuh sehingga tak mudah terserang penyakit
- Melindungi badan dari serangan mikroorganisme pada jenis sel darah putih granulosit dan monosit
- Mengepung darah yang sedang terkena cidera atau infeksi
- Menangkap dan menghancurkan organisme hidup
- Menghilangkan atau menyingkirkan benda-benda lain atau bahan lain seperti kotoran, serpihan-serpihan dan lainnya
- Mempunyai enzim yang dapat memecah protein yang merugikan tubuh dengan menghancurkan dan membuangnya
- Menyediakan pertahanan yang cepat dan juga kuat terhadap penyakit yang menyerang
- Sebagai pengangkut zat lemak yang berasal dari dinding usus melalui limpa lalu menuju ke pembuluh darah
- Pembentukan Antibodi di dalam tubuh
Artikel ini dikunjungi dengan topik . Baca juga artikel menarik lainnya .