CONTOHTEKS
 

Proses Terjadinya Daur Air

 

CONTOHTEKS.NET – Air merupakan kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan makhluk hidup untuk bertahan hidup. Adanya pergantian musim, menyebabkan air bisa datang dan bisa pergi. Hal itulah yang disebut dengan daur air.
Nah, mari kita membahas terjadinya daur air. Namun, sebelum melangkah lebih jauh, kita simak dulu pengertian dari daur air.
Pengertian Daur Air
Daur air adalah proses yang terjadi pada air dimana terjadi siklus yang tidak pernah berhenti mulai dari air yang ada di daratan berubah menjadi awan hingga menjadi hujan. Daur air akan selalu terjadi selama bumi ini masih ada, manusia sangat membutuhkan air yang bersih sehingga daur air dapat membuat air kotor dapat dikonsumsi kembali.
Begitu pentingnya air di bumi sehingga apabila air berkurang atau habis maka segala kehidupan akan musnah. Di bumi air berperan dalam proses fotosintesis, proses tumbuhan tanaman dan transportasi zat. Sedangkan bagi hewan dan manusia, daur air sangat dibutuhkan untuk transportasi zat.
Proses Terjadinya Daur Air

Bagaimana proses terjadinya daur air?
1. Air laut terkena panas matahari menguap menjadi awan. Awan ditiup angin, sehingga berkumpul di atmosfer. Makin naik ke atas, suhu awan makin dingin. Awan yang suhunya dingin berkondensasi menjadi titik-titik air.
2. Titik-titik air terbawa oleh angin dan jatuh menjadi hujan.
3. Air hujan yang jatuh di darat masuk ke sungai. Air sungai mengalir ke laut. Sebagian air hujan akan menjadi air tanah. Air tanah keluar sebagai sumber air.
Daur air disebut juga dengan daur hidrologi yang kemudian dibedakan menjadi 3 macam yaitu daur hidrologi pendek, daur hidrologi sedang, dan daurhidrologi panjang.
a. Daur Hidrologi Pendek
Proses daur hidrologi pendek biasanya terjadi di laut sehingga air tidak jatuh di daratan. Adapun prosesnya yaitu air laut mengalami kondensasi akibat panas menjadi titik-titik air di awan, semakin lama proses ini maka awan terbentuk semakin banyak pula. Ketika sudah mengalami jenuh maka titik-titik air akan jatuh sebagai hujan.
b. Daur Hidrologi Sedang
Proses daur hidrologi sedang terjadi di udara hanya saja prosesnya sama dengan daur hidrologi pendek yaitu dimulai dari air di daratan menguap kemudian naik ke udara dan dibawa oleh angin dalam bentuk awan sampai di atas daratan. Hujan turun dan ada yang meresap di tanah ataupun bergerak melewati sungai menuju laut.
c. Daur Hidrlogi Panjang
Pada proses daur hidrologi panjang terjadi proses yang lebih luas yaitu semua sumber air yang ada di bumi seperti air laut, kolam, danau, sumur mengalami penguapan kemudian berkumpul menjadi awan. Awan ini kemudian di geser oleh angin ke arah daratan dan ada yang sampai terhalang oleh pegunungan sehingga awan mengalami kondensasi dan prespitasi menjadi titik air kemudian turun menjadi hujan di wilayah pegunungan. Air hujan tersebut sebagian diserap oleh tumbuhan dan tanah dan sebagian juga muncul sebagai mata air, ada juga air yang mengalir melalui sungai kembali ke laut.
Kegiatan Manusia yang Berpengaruh Terhadap Daur Air

Daur air sudah terjadi sejak terbentuknya lautan. Selama berjuta-juta tahun daur air tidak mengalami perubahan. Jika manusia pandai menjaga keseimbangan alam, air akan tersedia.
Kelangsungan daur air terkait dengan iklim. Cahaya matahari, udara, arah angin, dan kelembapan udara, berpengaruh pada kelangsungan daur air. Di gurun pasir sangat jarang terjadi hujan, sehingga jumlah air sedikit. Adapun di daerah hujan tropis, hujan dapat berlangsung sepanjang tahun.
Hutan dapat menyimpan air. Hal itu disebabkan akar-akar pohon di hutan mampu menyimpan air. Oleh karena itu, kita harus menjaga kelestarian hutan.
Penebangan hutan akan berdampak buruk terhadap kelangsungan daur air. Salah satu akibat penebangan hutan, yaitu terjadi banjir.Sekarang, kamu lihat di daerah perkotaan. Di daerah perkotaan, jarang ditemukan sumber air. Air hujan yang meresap ke dalam tanah sangat sedikit. Air hujan langsung mengalir ke selokan menuju sungai.
Banyaknya bangunan dan jalan beraspal menyebabkan berkurangnya air dan mengganggu kelangsungan daur air. Oleh karena itu, perlu diadakan usaha-usaha untuk menyeimbangkan daur air. Contohnya pembuatan bak-bak resapan air, pembuatan waduk, bendungan, dan saluran irigasi.
Kita harus membiasakan menghemat air. Karena ketersediaan air sangat terbatas apalagi di musim kemarau. Di musim kemarau sungai dan air sumur menjadi kering. Penduduk sulit mendapatkan air bersih. Sebagian penduduk mengambil sisa-sisa air sungai untuk minum, dengan melalui proses penyaringan terlebih dahulu.
Kebiasaan menghemat air adalah sikap yang bijaksana. Beberapa cara menghemat air, antara lain sebagai berikut:
1. Menutup kran dengan rapat setelah selesai menggunakan;
2. Mandi dan merncuci pakaian dengan air secukupya;
3. Menyiram halaman rumah dengan air bekas cucian;
4. Menyiram tanaman dengan air bekas mencuci sayuran.

BACA:  5 Danau yang Mengelilingi Gunung Fujiyama

Artikel ini dikunjungi dengan topik . Baca juga artikel menarik lainnya .