Sejarah dan Tujuan Dibangunnya Piramida
DAFTAR ISI
CONTOHTEKS.NET – Piramida adalah salah satu peninggalan peradaban kebudayaan kuno yang berasal dari Mesir. Mesir yang terletak di pinggir sungai Nil memang terkenal dengan sejumlah peninggalan dari masa peradaban kuno dan piramida menjadi ikon peninggalan tersebut meskipun masih ada lagi beberapa peninggalan lainnya. Mesir menjadi terkenal dengan peradaban kuno dan beberapa monumen kuno termegah di dunia, seperti Piramida Giza, Kuil Karnak, Lembah Raja, serta Kuil Ramses. Di Luxor, sebuah kota di wilayah selatan terdapat banyak artefak kuno yang mencakup sekitar 65% artefak kuno yang ada di seluruh dunia. Karena itulah kini Mesir diakui secara luas sebagai pusat budaya dan politik utama di wilayah Arab dan Timur Tengah.
Sejarah dan Tujuan Dibangunnya Piramida
Dalam sejarah konstruksi bangunan, piramida merupakan bangunan yang digunakan sejak lama oleh bangsa Mesir kuno maupun bangsa Maya. Saat itu, bangunan piramida dikenal sebagai makam raja-raja Mesir jaman dahulu serta sarana ibadah (pemujaan), selain ada dugaan sebagai tempat penimbunan (gudang) pangan sejak zaman ketika persiapan menghadapi musim paceklik ataupun tempat penyimpanan harta.
Sejak abad ke-6 sebelum Masehi, Mesir merupakan tempat pelarian kerajaan Poshi yang kehilangan kedudukannya setelah berdiri lebih dari 2.000 tahun. Akhirnya kerajaan tersebut menerima kekuasaan yang berasal dari luar yaitu kerajaan Yunani, Roma, kerajaan Islam serta kekuasaan bangsa lain. Pada masa itu, sejumlah besar karya terkenal zaman Fir’aun dihancurkan, serta aksara dan kepercayaan agama bangsa Mesir sendiri secara berangsur-angsur digantikan oleh budaya lain, sehingga kebudayaan Mesir kuno menjadi surut dan hancur. Selain itu, generasi setelahnya juga kehilangan sejumlah besar peninggalan yang dapat menguraikan petunjuk yang ditinggalkan oleh para pendahulu mereka. Namun berdasarkan penelitian sejarah akhirnya diketahui bahwa piramida dibangun pada masa dinasti ke-4 dari Kerajaan Mesir.
Selama itu banyak sejarawan menganggap bahwa piramida adalah makam raja. Dengan demikian, begitu membicarakan piramida, yang terbayang dalam benak mereka tanpa disadari adalah perhiasan dan barang-barang yang gemerlap. Sampai akhirnya pada tahun 820 M, ketika gubernur jenderal Islam Kairo yaitu Khalifah Al-Ma’mun memimpin pasukan, ia pun pertama kali menggali jalan rahasia dan masuk ke piramida, dan ketika dengan tidak sabar masuk ke ruangan, pemandangan yang terlihat malah membuatnya sangat kecewa. Bukan saja tidak ada satu pun benda yang biasanya dikubur bersama mayat, seperti mutiara, maupun ukiran, bahkan sekeping serpihan pecah belah pun tidak ada, yang ada hanya sebuah peti batu kosong yang tidak ada penutupnya. Sedangkan tembok pun hanya bidang yang bersih kosong, juga tak ada sedikit pun ukiran tulisan.
Karena hal itulah, maka beberapa sejarawan berkesimpulan bahwa telah terjadi perampokan pada benda-benda dalam piramida (makam). Namun ternyata berdasarkan hasil penelitian berikutnya, ternyata didapat petunjuk bahwa kemungkinan pencuri makam masuk ke piramida melalui jalan lainnya adalah sangat kecil sekali. Di bawah kondisi biasa, pencuri makam juga tidak mungkin dapat mencuri tanpa meninggalkan jejak sedikit pun, dan lebih tidak mungkin lagi menghapus seluruh prasasti Firaun yang dilukiskan di atas tembok. Dibanding dengan makam-makam lain yang umumnya dipenuhi perhiasan-perhiasan dan harta karun yang berlimpah ruah, piramida raksasa yang dibangun untuk memperingati keagungan raja Firaun menjadi sangat berbeda.
Jadi, piramida adalah konstruksi bangunan yang sudah digunakan sejak lama oleh bangsa Mesir kuno maupun bangsa Maya, dan digunakan sebagai makam raja-raja masa dahulu serta sarana ibadah (pemujaan).
Keistimewaan Bangunan Piramida
Piramida bukanlah sembarang bangunan kuno. Ukurannya yang fantastis untuk ukuran bangunan di jamannya telah menghasilkan banyak misteri dan juga keistimewaan yang menunjukkan kemajuan peradaban Mesir pada masa itu. Berikut ini adalah beberapa keistimewaan piramida, antara lain:
- Piramida Mesir dibangun dengan memasukkan unsur astronomi dimana piramida ini merupakan bagian dari konsep sabuk Orion. 3 piramida Giza memiliki jarak antar piramida yang sangat akurat terhadap posisi 3 bintang sabuk Orion (bintang Alnitak, Alnilam, dan Mintaka). Akurasi sudut hanya meleset 0,1364 derajat.
- Memiliki kesejajaran pada 4 arah mata angin. Penyimpangan ke arah utama hanya 1/12 derajat. Padahal pada masa itu belum ada kompas yang baru ditemukan pada tahun 1500 Masehi.
- Jarak antara 4 sisi dasar memiliki korelasi dengan lingkaran bumi
- Perimeter piramida dalam inchi adalah jumlah hari dalam 100 tahun (36.542 hari)
- Rasio antara panjang perimeter dasar dan tinggi piramida adalah 3,14 atau nilai phi dalam matematika.
- Temperatur di dalam piramida berada dalam kondisi tetap yaitu 68º F atau sama dengan temperatur internal bumi.
- Struktur Piramida sangat rumit. Terdapat lorong dari ruang makam ke langit yang dibuat sangat lurus sempurna.
Artikel ini dikunjungi dengan topik . Baca juga artikel menarik lainnya .