CONTOHTEKS
 

Penyebab TBC dan Cara Pencegahannya

 

CONTOHTEKS.NET – TBC yang merupakan singkatan dari Tubercle Bacillus atau sering juga disebut Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang umum, dan dalam banyak kasus bersifat mematikan. Penyakit ini merupakan penyakit infeksi pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri jenis basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri basil memang lebih sering menginfeksi organ paru-paru, yaitu sekitar 90% dibandingkan bagian lain tubuh manusia.

Penyakit TBC menjadi masalah serius karena penularannya sangat mudah, apalagi di Indonesia sendiri. Organisasi kesehatan dunia dalam hal ini WHO juga telah menggolongkan penyakit TBC sebagai penyakit endemik yang sulit dihilangkan. Riset terakhir yang telah dilakukan WHO telah menunjukkan bahwa hampir 1/3 penduduk dunia mengidap TBC dimana setiap tahunnya ada sekitar 1.7 orang yang meninggal akibat penyakit ini. Laju penyebaran penyakit ini memang sulit dibendung lantaran TBC mudah sekali menular.

Indonesia sendiri merupakan negara ke-5 setelah Swaziland, Kamboja, Zambia, dan Djibouti sebagai negara yang paling banyak pengidap TBC-nya. Pengobatan TBC di Indonesia terbilang sulit karena masih banyak yang tidak menyadarinya. Banyak pula pengidap TBC yang seharusnya masih bisa sembuh namun terkendala masalah biaya, sehingga penyakitnya kambuh lagi. Ditambah lagi kesadaran berobat sebagian besar penduduk Indonesia masih rendah padahal TBC dapat disembuhkan.

BACA:  Karakteristik Cyanobacteria

Penyebab Penyakit TBC

Penyebab utama penyakit TBC adalah Mycobacterium tuberculosis, yaitu sejenis basil aerobik kecil yang non-motil. Berbagai karakter klinis unik patogen ini disebabkan oleh tingginya kandungan lemak/lipid yang dimilikinya. Sel-selnya membelah setiap 16 –20 jam. Kecepatan pembelahan ini termasuk lambat bila dibandingkan dengan jenis bakteri lain yang umumnya membelah setiap kurang dari satu jam. Mikobakteria memiliki lapisan ganda membran luar lipid. Mikrobakteria bisa tahan terhadap berbagai disinfektan lemah dan dapat bertahan hidup dalam kondisi kering selama berminggu-minggu. Di alam, bakteri hanya dapat berkembang dalam sel inang organisme tertentu, namun M. tuberculosis bisa dikultur di laboratorium.

Kompleks M. tuberculosis (KMTB) juga termasuk mikobakteria lain yang juga menjadi penyebab TBC. Varian dari mikrobakteria ini antara lain:

BACA:  Mengapa Pemerintah Jepang Akhirnya Hanya Boleh Memperdengarkan Lagu Kebangsaan Kimigayo, Sedangkan Lagu Indonesia Raya Mulai Dilarang?

Mekanisme Penularan TBC

Ketika seseorang yang mengidap TBC aktif batuk, bersin, bicara, menyanyi, atau meludah, sebenarnya mereka sedang menyemprotkan titis-titis aerosol infeksius dengan diameter 0.5 hingga 5 µm. Bersin dapat melepaskan partikel kecil-kecil hingga 40,000 titis. Tiap titis bisa menularkan penyakit TBC karena dosis infeksius penyakit ini sangat rendah. Seseorang yang menghirup kurang dari 10 bakteri saja bisa langsung terinfeksi.

Orang-orang yang melakukan kontak dalam waktu lama, dalam frekuensi sering, atau selalu berdekatan dengan penderita TBC, beresiko tinggi ikut terinfeksi, dengan perkiraan angka infeksi sekitar 22%. Seseorang dengan TBC aktif dan tidak mendapatkan perawatan dapat menginfeksi sekitar 10-15 (atau lebih) orang lain setiap tahun. Biasanya, hanya mereka yang menderita TBC aktif yang dapat menularkan penyakit ini.

BACA:  5 Kota Utama di Jepang

Gejala Penyakit TBC

Cara Pencegahan Penyakit TBC

Penyakit TBC dapat dicegah dengan beberapa cara berikut ini:

Artikel ini dikunjungi dengan topik . Baca juga artikel menarik lainnya .