CONTOHTEKS
 

Definisi Angin Lokal dan Jenis-jenisnya

 

CONTOHTEKS.NET – Angin lokal adalah jenis angin yang hanya berhembus di wilayah-wilayah dan waktu-waktu tertentu saja. Angin Lokal dapat terjadi dikarenakan adanya perbedaan suhu yang bersifat lokal saja. Artinya angin ini hanya mempengaruhi daerah cakupan yang kecil saja. Angin lokal juga hanya berada pada lapisan troposfer di bagian bawah saja.

Jenis-jenis Angin Lokal

1. Angin Darat dan Angin Laut

Angin darat dan angin laut sangat dipengaruhi oleh perbedaan fisis antara daratan dan lautan. Perbedaan fisis tersebut dapat dilihat sebagaimana berikut ini:

Dari perbedaan-perbedaan sifat fisis tersebut, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan berikut ini:

  1. Darat akan lebih cepat panas di siang hari jika dibandingkan dengan laut, dan sebaliknya, di malam hari, darat akan lebih cepat dingin daripada laut. Secara singkat, darat akan lebih cepat menyimpan panas, dan juga lebih cepat melepaskan panas.
  2. Pada siang hari, udara di atas daratan akan lebih panas daripada udara di atas lautan. Hal ini menyebabkan tekanan udara di atas darat menjadi lebih rendah daripada tekanan udara di atas laut. Menuruti sifat udara yang bergerak dari tekanan yang lebih tinggi menuju tekanan yang lebih rendah, maka udara akan bergerak dari laut ke darat. Inilah yang disebut angin laut.
  3. Pada malam hari, udara di atas daratan akan lebih dingin daripada udara diatas lautan. Tekanan udara di atas daratan menjadi lebih tinggi daripada tekanan udara di atas laut. Sehingga angin berhembus dari darat ke laut. Inilah yang disebut angin darat.
  4. Angin laut biasanya berhembus mulai sekitar pukul 10.00, dan mencapai maksimal pada pukul 14.00. Setelah melewati pukul 14.00 angin akan menurun hingga pukul 20.00. Lalu akan digantikan oleh angin darat. Kekuatan angin darat dan laut sendiri sangat dipengaruhi oleh perbedaan suhu antara laut dan darat. Semakin besar perbedaan suhunya, maka kekuatan angin akan semakin besar.
BACA:  Mengapa Terjadi Perbedaan Suhu di Permukaan Bumi?

Di Indonesia sendiri, angin laut dapat terjadi sepanjang tahun, berbeda dengan negara-negara yang terletak di lintang menengah dan tinggi. Walaupun di Indonesia pengaruh angin musim cukup besar, tetapi pengaruh angin laut masih bisa dirasakan, seperti nelayan yang memanfaatkan angin darat untuk pergi melaut, dan angin laut untuk pulang ke daratan.

2. Angin Lembah dan Angin Gunung

Angin lembah dan angin gunung terjadi dikarenakan adanya perbedaan tekanan udara antara puncak pegunungan / gunung, dengan lembahnya. Pada malam hari, puncak gunung akan lebih dingin dari lembahnya, sehingga angin bergerak dari puncak menuju lembah atau tanah yang lebih rendah. Inilah yang disebut angin gunung. Sedangkan di siang hari, kondisi lereng-lereng gunung dan puncak gunung yang disinari matahari akan menjadi lebih panas dari daerah lembah, sehingga angin bergerak dari lembah menuju tempat tempat yang lebih tinggi.

BACA:  Air Permukaan Adalah

3. Angin Siklon dan Angin Anti-Siklon

Angin siklon adalah angin yang berputar dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum dengan arah ke dalam. Sedangkan angin anti-siklon adalah angin yang berputar dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum dengan arah ke luar.

Pada bumi bagian utara, arah angin siklon berputar berlawanan dengan arah jarum jam, sedangkan angin antisiklon berputar searah jarum jam. Kemudian pada bumi bagian selatan, putaran angin siklon akan searah dengan jarum jam, sedangkan angin anti-siklon akan berputar berlawanan dengan arah jarum jam.

4. Angin Fohn

Angin fohn merupakan angin yang bergerak menuruni pegunungan. Selain pada umumnya bersifat membawa panas dan kering, angin ini juga terjadi dalam satu rangkaian dengan hujan orografik. Karena gerakan angin terus turun dari ketinggian, maka suhu angin akan mengalami peningkatan. Hal inilah yang menyebabkan pada umumnya angin fohn bersifat panas dan kering. Adapun proses terjadinya angin fohn adalah sebagai berikut:

  1. Dimulai dengan gerakan massa udara dari wilayah pantai yang banyak mengandung uap air. Massa udara itu lalu naik melalui lereng gunung.
  2. Oleh karena naik, maka suhunya menjadi menjadi semakin berkurang (setiap naik ketinggian 100 m dari permukaan laut, maka suhu akan turun sekitar 0,6°C).
  3. Akibat terjadi penurunan suhu secara terus-menerus, maka pada ketinggian tertentu terjadilah proses kondensasi (pengembunan) dan terbentuk awan yang selanjutnya dijatuhkan sebagai hujan orografis di daerah lereng pegunungan yang menghadap pantai.
  4. Massa udara yang telah kering karena uap airnya telah dijatuhkan sebagai hujan ini terus bergerak menuruni lereng pegunungan yang membelakangi pantai (daerah bayangan hujan). Massa udara yang bergerak turun melintasi daerah bayangan hujan ini dinamakan angin fohn atau angin jatuh.
BACA:  Apa Pengertian Piramida Ekologi?

Angin fohn yang ada di Indonesia antara lain:

  1. Angin Bahorok (Deli, Sumatera Utara)
  2. Angin Kumbang (Cirebon, Jawa Barat)
  3. Angin Gending (Pasuruan, Jawa Timur)
  4. Angin Barubu (Makassar, Sulawesi Selatan)
  5. Angin Wambraw (Biak, Irian Jaya)

Artikel ini dikunjungi dengan topik . Baca juga artikel menarik lainnya .