CONTOHTEKS
 

Komponen Kimiawi Sel

 

CONTOHTEKS.NET – Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil yang menyusun tubuh mahkluk hidup. Struktural artinya sel merupakan penyusun yang mendasar bagi tubuh mahkluk hidup. Fungsional artinya sel melakukan fungsi atau kegiatan proses hidup.
Ukuran Sel : 1 – 100 µm
Pada dasarnya komponen-komponen kimiawi pada sebuah sel terdiri atas dua kelompok yang berbeda. Kelompok komponen pertama yang menjadi penyusun kimiawi sel adalah organik, dimana komponen ini berasal dari benda-benda hidup atau makhluk hidup. Adapun kelompok kedua adalah komponen anorganik yang merupakan komponen penyusun kimiawi sel yang berasal dari hasil atau proses alam. Kedua komponen tersebut mempunyai keterkaitan satu sama lain, sehingga tubuh dapat melakukan sebuah proses metabolisme yang sempurna serta fungsi-fungsi lainnya.
Penyusul Sel: Bahan Anorganik
1. Air
Air merupakan salah salah satu unsur kimiawi sel yang terbesar, penyusun protoplasma (95 %). Protoplasma merupakan campuran bahan hidup dalam sel yang terdiri dari cairan koloid campuran dari bahan-bahan organik dan organel-organel sel yang biasanya tidak termasuk vakuola yang besar, dan protoplasma dilindungi oleh membran plasma. Membran plasma juga merupakan bagian dari protoplasma.
Pada sel, air memiliki banyak peran diantaranya sebagai transportasi nutrisi antar sel, sebagai transportasi dari hasil sekresi dan ekresi, sebagai pelarut bahan-bahan organik, berperan dalam reaksi-reaksi biokimia sel, menjaga ph sel dan juga mampu dalam menghantarkan maupun dalam mengabsorbsi panas, sehingga air sangat penting pada termoregulasi atau pengatur suhu.
2. Gas-gas
Unsur kimiawi golongan gas dalam sel diantaranya ialah nitrogen (N), ammonia (NH3), oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2). Unsur nitrogen dalam sel tidak terpakai namun dapat berikatan dengan sel dalam bentuk ion nitrat. Ammonia (NH3) merupakan gas hasil dari sisa metabolisme protein pada sel-sel hewan, ammonia bersifat toksik (racun) sehingga harus dieliminasi (dikeluarkan) dari tubuh agar tidak menyebabkan keracunan bagi tubuh.
Oksigen bisa didapat dari sisa sintesis karbohidrat oleh tumbuhan melalui fotosintesis, dimana diadalam sel oksigen berperan sebagai oksidasi zat-zat makanan untuk memperoleh energi. Sisa metabolisme zat-zat makanan menghasilkan karbondioksida, dimana didalam tubuh hewan karbohidrat berperan dalam pembentukan ion CO3- dan HCO3-. Dan bagi tumbuhan karbondioksida berperan sebagai bahan mentah bersama air untuk menyintesis karbohidrat, dan sisa dari sintesis karbohidrat bisa menghasilkan oksigen.
3. Garam-garam mineral
Garam-garam mineral yang terdapat dalam sel yaitu pada protoplasmanya berada dalam bentuk ion-ion, ion positif maupun negatif. Berasal dari garam (NaCl, CaSO4, MgCl2, MgCl2, KH2PO4), asam (HCl, HNO3) , basa ( NaOH, KOH), kation ( H+, NH4+, Ca2+, K+, Na+), anion (OH-, HCO3-, Cl-, NO3-).

Penyusun Sel: Bahan Organik

Adapun bahan organik di dalam sel terdiri atas karbohidrat, protein dan lemak.
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah kelompok senyawa organik yang terdiri dari unsur H,C,O. biasanya tersideia dalam bentuk gula sederhana monosakarida (glukosa dan fruktosa) dimana monosakarida tidak dapat dihidrolisis lagi menjadi molekul yang lebih kecil lagi 2 molekul sederhana , disakarida (maltosa) dimana disakarida merupakan gabungan dua unit sakarida dan jika dihidrolisis maka disakarida akan berubah menjadi 2 monosakarida. Dan beberapa molekul monosakarida bisa bergabung dan membentuk polisakarida ( pektin, lignin, kitin, zat pati, amilum dan selulosa). Dan fungsi utama dari karbohidrat adalah sebagai sumber energi.
2. Protein
Protein tersusun atas unsur C,H,O dan juga unsur N dan kadang-kadang ditambah dengan unsur Fe dan S pada beberapa jenis protein. Secara sederhananya protein adalah ikatan dari polimer asam amino yang membentuk ikatan bersama yang disebut peptida dan kemudian membentuk ikatan peptida yang disebut polipeptida. Satu protein terdiri dari satu atau lebih ikatan polipeptida. Diantara fungsi protein adalah membentuk organel sel, selaput sel, senyawa lain, menggantikan atau memperbaiki jaringan yang rusak dll.
3. Lemak (Lipid)
Lemak disusun oleh unsur karbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O). Senyawa utama yang membentuk lemak adalah asam lemak dan gliserol( sejenis alkohol). Diantara fungsi lemak adalah sebagai cadangan energi, mengatur peredaran lemak, sebagai struktur kimiawi membran sel bersama dengan karbohidrat dan protein. Sifat lemak tidak bisa larut dalam air dan bisa larut dengan menggunakan pelarut organik seperti eter dan etanol dll.

BACA:  Apa Pengertian Urbanisasi?

Artikel ini dikunjungi dengan topik . Baca juga artikel menarik lainnya .