CONTOHTEKS
 

Jelaskan Perkembangbiakan Pada Hydra!

 

CONTOHTEKS.NET – Hydra adalah genus dari hewan air tawar kecil. Hydra juga merupakan hewan pemangsa yang termasuk dalam filum cnidaria dan kelas hydrozoa. Hydra banyak ditemukan di air tawar yang bersuhu tropis dan tidak tercemar. Hydra juga termasuk hewan multiseluler yang memiliki tubuh berbentuk tabung. Panjang tubuhnya diperkirakan 10 milimeter. Hydra hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop dan tidak bisa dilihat dengan kasat mata.
Hydra berkembang-biak dengan cara tunas, yaitu penonjolan yang terdapat pada bagian tubuh induknya yang beberapa lama kemudian penonjolan itu akan lepas dan terbentuklah individu baru. Cara tersebut ditempuh dengan cara aseksual yaitu tidak kawin. Selain itu, Hydra juga berkembang biak dengan cara seksual (kawin).
Sebagian hidrozoa melalui pembolak-balikan generasi dimana generasi polip aseksual bergantian dengan generasi medusa seksual. Dalam kelas cnidaria ini, bentuk polip dominan. Walau begitu, polip dari beberapa spesies menghasilkan medusa lewat perkembang biakan aseksual dengan bertunas. Medusa menghasilkan gamet (sel telur dan sperma) dan kemudian melakukan perkembangbiakan seksual. Spesies yang termasuk kelas hidrozoa adalah Hydra, Obela, Genionemus dan Portuguese man-of-war.
Reproduksi Hydra: Seksual
Reproduksi seksual:
Satu organisme menghasilkan sel telur dan sperma sekaligus, yang dilepaskan di air, dan mengalami fertilisasi yaitu sperma akan menuju sel telur kemudian terjadilah peleburan. Hasil peleburan membentuk zigot yang akan berkembang sampai stadium gastrula. Kemudian embrio ini akan berkembang membentuk kista dengan dinding dari zat tanduk atau larva bersilia yang disebut planula. Kista ini dapat berenang meninggalkan induknya dengan tujuan agar tidak terjadi perebutan makanan. di tempat yang sesuai akan melekat pada objek di dasar perairan. Kemudian bila keadaan lingkungan membaik, inti kista pecah dan embrio tumbuh menjadi Hydra baru.
Reproduksi Hydra: Aseksual / Pembentukan Tunas
Reproduksi aseksual terjadi dengan bertunas. Pada metode ini, sel-sel dari induk akan terbagi menjadi sel induk dan sel anak. Organisme tertentu dapat membentuk tunas, yaitu pada kakinya dan akan membesar berupa tonjolan kecil yang akan berkembang dan kemudian mempunyai bentuk seperti induknya dengan ukuran kecil dan tumbuh tentakel yang membantu memberi makan anak tunas. Kemudian tunas ini akan lepas dari induknya dan dapat hidup sebagai individu baru.
Pembentukan tunas merupakan ciri khas sel ragi dan Hydra (sejenis Coelenterata). Pada echinodermata dan ubur-ubur, tunas terpecah dan membentuk individu independen. Mekanisme ini berbeda pada terumbu karang. Tunas terumbu karang tidak terlepas dari tubuh induknya sehingga akan membentuk koloni besar.

BACA:  Reaksi Masyarakat Indonesia Mendengar Proklamasi

Artikel ini dikunjungi dengan topik . Baca juga artikel menarik lainnya .