CONTOHTEKS
 

Contoh Tanaman Hipogeal dan Epigeal

 

CONTOHTEKS.NET – Hipogeal dan Epigeal adalah 2 jenis dari tipe perkecambahan. Perkecambahan itu sendiri adalah proses terbentuknya sebuah tanaman kecil di dalam biji. Perkecambahan tiga kali lipat, sebab air akan masuk ke dalam sel.

Perkecambahan meliputi peristiwa-peristiwa fisiologis dan morfologis antara lain yaitu imbibisi dan absorbsi air, hidrasi jaringan, absorbsi O2, pengaktifan enzim dan pencernaan, transpor molekul yang terhidrolisis ke sumbu embrio, peningkatan respirasi dan asimilasi, inisiasi pembelahan dan pembesaran sel dan munculnya embrio (Gardner 1991: 291).

Menurut Syamsuri (2004: 8) perkecambahan dimulai dengan proses penyerapan air ke dalam sel-sel. Proses ini merupakan proses fisika.

Masuknya air pada biji menyebabkan enzim aktif bekerja. Bekerjanya enzim merupakan proses kimia. Enzim amilase bekerja memecah tepung menjadi maltose, selanjutnya maltose dihidrolisis oleh maltase menjadi glukosa.

Protein juga dipecah menjadi asam-asam amino. Senyawa glukosa masuk ke proses metabolisme dan dipecah menjadi energi atau diubah menjadi senyawa karbohidrat yang menyusun struktur tubuh.

BACA:  Apa Fungsi Bronkus?

Asam-asam amino dirangkaikan menjadi protein yang berfungsi untuk menyusun struktur sel dan menyusun enzim-enzim baru. Asam-asam lemak terutama dipakai untuk menyusun membrane sel.

Perkecambahan sebuah biji menandakan permulaan kehidupan, akan tetapi pada kenyataannya biji itu sudah mengandung tumbuhan ukuran miniatur, lengkap dengan akar dan tunas embrionik.

Pada perkecambah-an tumbuhan memulai kehidupan akan tetapi meneruskan pertumbuhan dengan perkembangan yang temporer dihentikan ketika biji menjadi dewasa dan embrionya menjadi tidak aktif.

Beberapa biji berkecambah segera setelah mereka berada dalam lingkungan yang sesuai. Biji jenis lain bersifat dorman dan tidak akan berkecambah, meskipun disemaikan dalam tempat yang menguntungkan, sampai petunjuk lingkungan tertentu menyebabkan biji mengkakhiri keadaan dormansi tersebut (Campbell et al., 2000: 364).

Berdasarkan posisi kotiledon pada kecambah, tipe perkecambahan dapat dibedakan menjadi:

Perkecambahan Hipogeal

Perkecambahan hipogeal adalah perkecambahan dengan kotiledon (keping bijih) tetap di dalam tanah. Pada tipe ini plumulae keluar menembus kulit bijih sehimgga akan muncul di permukaan tanah.

BACA:  Pengaruh Aspek Geografi, Ekonomi, Politik, Pendidikan, Sosial, Budaya Pada Masa Penjajahan Jepang

Sedangkan kotiledon tetap di dalam tanah. Contoh: perkecambahan biji monokotil. Perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), Jagung (Zea mays)

Perkecambahan Epigeal

Perkecambahan epigeal adalah perkecambahan dengan kotiledon (keping bijih) terangkat ke permukaan tanah. Hal ini disebabkan karena hipokotil tumbuh memanjang, sehingga plumulae dan kotiledon terdesak ke permukaan tanah. Contoh: perkecambahan biji dikotil. Perkecambahan kacang hijau (Vigna radiata).

Letak perbedaan yang paling mendasar antara perkecambahan epigeal & hipogeal adalah terletak pada kotiledonnya.

Jika pada perkecambahan epigeal kotiledonnya ikut naik kepermukaan tanah bersama dengan plumulanya tetapi pada perkecambahan hypogeal hanya plumula saja yang muncul kepermukaan tanah sedangkan kotiledonnya tetap berada dibawah permukaan tanah.

Selain itu hal lain yang membedakan pada perkecambahan epigeal umumnya terjadi pada tumbuhan dikotil. Hal tersebut dapat dilihat dari akar yang terbentuk yang umumnya tunggang dan daun yang umumnya menyirip.

BACA:  Jelaskan Secara Singkat Tentang Latar Belakang Lahirnya Sosiologi

Sebaliknya perkecambahan hypogeal umumnya terjadi pada tumbuhan monokotil karena akar yang terbentuk umumnya serabut dengan daun yang umumnya sejajar.

Embrio yang tumbuh belum memiliki klorofil, sehingga embrio belum dapat membuat makanan sendiri. Makanan untuk pertumbuhan embrio diambil dari endosperm atau putih lembaga.

Tidak semua biji empunyai enosperm, misalnya biji tumbuhan polong-polongan. Cadangan makanan pada polong-polongan tidak disimpan dalam endosperma melainkan disimpan pada kotiledon: endospermnya sendiri sudah habis. Oleh sebab itu kotiledonnya menjadi tebal.

Proses perkecambahan dipengaruhi oleh oksigen, suhu, cahaya, dan air.perkecambahan dimulai dengan roses penyerapan air ke dalam sel-sel pada biji. Masuknya air menyebabkan enzim bekerja.

Enzim mencegah bahan komplek menjadi bahan sederhana. Bahan sederhana akan disusun lagi menjadi bahan yang diperlukan tubuh. Misalnya untuk menyusunstruktur sel, membran sel, dan enzim untuk proses metabolisme.

Artikel ini dikunjungi dengan topik . Baca juga artikel menarik lainnya .