CONTOHTEKS
 

Peninggalan Manusia Purba di Indonesia

 

Apakah anda mengetahui bahwa manusia hidup di dunia ini tidak terlepas dari yang namanya kepercayaan? Termasuk di dalamnya adalah kepercayaan yang dilakukan sejak zaman dahulu yaitu kebiasaan memuja roh atau para arwah para leluhur.

Mereka melakukan ini karena memiliki anggapan bahwa manusia di alam semesta memiliki hubungan istimewa dengan para roh yang memiliki kemampuan seperti kekuatan alam dan dianggap suci.

Di samping percaya dan memuja roh atau arwah para leluhur, juga memiliki sebuah kepercayaan lain yang berhubungan dengan bercocok tanam bahwa manusia yang telah meninggal dipercaya masih memiliki kekuatan untuk hidup meskipun berbeda alam yang bisa dipercaya membantu petani dalam menemukan lahan subur untuk bercocok tanam.

Sama seperti ajaran modern dari agama Islam saat ini yang menjelaskan bahwa orang mati memiliki roh yang masih di dalam barzah dan dianggap tidak mati.

Pada zaman dulu hiduplah manusia purba yang dikenal memiliki kepercayaan yang pada intinya adalah menggabungkan beragam etnik dan budaya di seluruh Indonesia sehingga memunculkan adanya salah satu peninggalan sejarah yang hingga saat ini masih dikenal di Indonesia seperti menhir, sarkofagus, dolmen, waruga, pundek berundag, arca atau peti kubur batu.

Mereka memiliki beberapa fungsi masing – masing yang mencerminkan adanya peradaban manusia purba sudah mengalami perkembangan zaman.

Pengertian Menhir, Dolmen, Sarkofagus, Arca, Peti Kubur Batu, Punden Berundak dan Waruga  

Untuk memberikan penjelasan yang lengkap mengenai pengertian dari peninggalan manusia purba yang ada di Indonesia maka anda bisa membaca ulasan singkat dari kami tersebut di bawah ini.

Setelah mengetahuinya maka diharapkan anda dapat menghargai hasil peninggalan dari kebudayaan di masa sejarah Indonesia. 

Menhir

Yang dimaksud dengan menhir merupakan sejenis tugu batu berukuran sangat besar, kuat dan kokoh berdiri tegak yang menyimpan fungsi sebagai media atau tempat untuk memuja arwah para leluhur di masa lampau.

Banyak ditemukan menhir hampir di seluruh wilayah negara Indonesia khususnya di daerah Kalimantan, Sulawesi Tengah, dan Sumatera.

BACA:  Pengarang Kitab Sutasoma

Menhir merupakan batu tunggal yang pada umumnya berukuran sangat besar sudah mengalami perubahan bentuk / ditatah seperlunya saja sehingga memiliki bentuk berupa tugu lalu diletakkan dalam posisi berdiri tegak di atas sebidang tanah yang kuat dan padat.

Menhir sendiri berasal dari Bahasa Keltik yang terdiri dari dua suku kata yaitu men yang artinya batu dan hir berarti panjang.

Menhir bisa dibuat secara tunggal atau dalam bentuk berkelompok sejajar di atas tanah yang sangat padat dan kuat, namun pada beberapa tradisi dibeberapa wilayah tertentu ada menhir yang diletakkan terlentang di atas tanah.

Menhir termasuk ke dalam kelas megalit. Yang menjadi ciri menonjol dari budaya megalitik adalah segala hal yang memiliki hubungan terhadap proses dari pembentukan menhir tersebut yang dikenal oleh peradaban manusia sejak masa Neolitikum yang dimulai sekitar tahun 6.000 Sebelum Masehi / SM.

Pada masa ini beberapa menhir diberi tambahan berupa pahatan dibagian permukaannya saja yang membentuk garis – garis tertentu atau menampilkan pola – pola hiasan khas ukiran khas Nusantara saat ini.

Menhir seperti ini diberi nama menhir arca (statue menhir). Beberapa kebiasaan, adat dan budaya kuno di Indonesia sejak saat itu telah meniadakan menhir yang selanjutnya diganti dengan membangun bangunan menyerupai sebuah rumah batu / goa dan tradisi seperti ini masih tetap diberlakukan hingga abad ke – 20.

Dolmen

Yang dimaksud dengan dolmen adalah sejenis batu berukuran sangat besar berbentuk meja yang dibuat dengan tujuan menggelar upacara pemujaan dipersembahkan kepada arwah nenek moyang pada zaman dahulu. Di bawah dolmen terdapat area kuburan batu yang memiliki fungsi sebagai tempat pemujaan.

Terbesar dari dolmen ini berpusat di daerah Telagamukim, Sumberjaya, Lampung Barat. Dolmen memiliki panjang rata – rata tinggi 115 cm, lebar 145 cm dan panjang 325 cm yang disangga oleh beberapa batu berukuran sama besar dengan dolmen dan beberapa batu kecil lainnya.

Ketika dilakukan penggalian tidak ada tanda – tanda yang menunjukkan adanya sisa – sisa penguburan. Yang ditemukan pada umumnya adalah benda – benda kuno di daerah Jawa Timur dan Sumatera Selatan.

BACA:  Asal Mula Mesin Pembuat Kopi

Pada waktu itu dolmen merupakan hasil kebudayaan megalitikum dimana pada zaman megalit ini rata – rata bangunannya dibuat berdasarkan atas kepercayaan terhadap adanya suatu hubungan antara kelompok yang hidup dengan kelompok yang sudah mati untuk kesejahteraan masyarakat terutama di bidang pertanian berhubungan dengan kesuburan tanaman.

Dolmen hingga saat ini masih bisa disaksikan dalam kondisi utuh yang rata – rata mempunyai bentuk besar sehingga kadang – kadang sulit untuk membayangkan bagaimana batu sebesar dan seberat berton – ton tersebut bisa diangkut dengan sangat mudah.

Dimana pengangkutan batu hingga setinggi 2 meter lebih tentulah memiliki teknik khusus di dalam cara pengangkutannya. Adapun besar dari tiang – tiang penyangga disesuaikan dengan besar batu datar di atasnya. Semakin besar batu datar maka semakin besar juga tiang penyangganya.

Sarkofagus 

Yang dimaksud dengan sarkofagus adalah peti jenazah yang dibuat dari batu berbentuk bulat (batu tunggal). Sarkofagus merupakan peti mati yang memiliki fungsi untuk menyimpan jenazah seseorang yang sudah meninggal.

Selanjutnya benda ini disimpan di atas tanah yang kadang – kadang diberi ukiran tertentu menyerupai hiasan yang dibuat sangat menarik dan teliti.

Sarkofagus ada yang dibuat secara terpisah seperti berdiri sendiri namun tetap sebagai bagian dari sebuah makam atau beberapa makam dibuat untuk disimpan di ruang bawah tanah.

Di Mesir kuno banyak ditemukan sarkofagus sebagai fungsi untuk perlindungan bagi mumi dari keluarga kerajaan yang kadang – kadang diberi pahatan alabaster sebagai ukiran hiasan.

Arca

Apakah anda sudah mengetahui seperti apa wujud dari arca itu ? Pada zaman sejarah menjelaskan bahwa sebuah patung bisa disebut arca yang mengandung banyak makna dimana para ilmuan sejarah berpendapat bahwa masing – masing peninggalan arca yang ada di Indonesia dibuat dengan maksud dan tujuan tersendiri.

Arca adalah sejenis patung berukuran besar yang dibuat dengan memiliki tujuan utama sebagai media keagamaan yaitu menjadi sarana di dalam memuja Tuhan atau Dewa – Dewi.

BACA:  Sejarah Filipina

Arca dalam hal ini berbeda dengan patung yang merupakan hasil seni sebagai wujud sebuah keindahan. Oleh karena itu proses membuat sebuah arca tidaklah sesederhana dalam membuat sebuah patung.

Arca sangat identik dengan agama Hindu, Buddha, dan Kristen yang saat ini termasuk ke dalam beberapa dari 5 agama terbesar yang dianut di Indonesia.

Anda bisa mengetahui tentang arca peninggalan zaman kuno di tempat – tempat ibadah agama tersebut di atas. Atau banyak dijumpai di sekitar wilayah Indonesia khususnya Sumatera Selatan, Jawa Tengah atau Jawa Timur dan Lampung. 

Peti Kubur Batu

Kuburan batu adalah sejenis peti jenazah yang dibuat dari bahan batu pipih. Ini tentu saja erat hubungannya dengan kebiasaan atau adat pada zaman purbakala yang dikenal dengan zaman batu.

Saat itu, mereka memanfaatkan batu sebagai salah satu alat utama yang memiliki multi fungsi tidak hanya digunakan untuk memasak saja juga bisa bercocok tanam dan media untuk menyimpan jenazah.

Kuburan batu banyak ditemukan dibeberapa daerah di Indonesia seperti Kuningan, Jabar, dan Nusa Tenggara.

Punden Berundak

Yang dimaksud dengan punden berundak atau populer dengan istilah punden berundak – undak adalah berhubungan dengan sebuah bangunan / tempat suci yang berfungsi sebagai tempat untuk pemujaan ditujukan kepada roh para nenek moyang yang dibangun dalam bentuk berundak – undak atau bertingkat – tingkat.

Bangunan seperti ini banyak dijumpai di daerah Lebak Si Bedug di Banten Selatan.

Waruga

Yang dimaksud dengan waruga adalah sejenis kuburan atau makam para leluhur dari suku Minahasa di Sulawesi yang dibuat dari bahan batu dan dibagi ke dalam dua bagian utama.

Bagian atas memiliki bentuk segitiga seperti atap rumah khas orang Bali dan pada bagian bawahnya mempunyai bentuk kotak – kotak yang dibagian tengahnya ada ruang / lubang.

****

Demikian kami menjelaskan dengan singkat yaitu materi tentang peninggalan manusia purba di Indonesia. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.

Artikel ini dikunjungi dengan topik . Baca juga artikel menarik lainnya .