CONTOHTEKS
 

Organ Pernapasan pada Laba-laba

 

CONTOHTEKS.NET – Laba-laba adalah sejenis hewan berbuku-buku (arthropoda) yang tersusun dengan 2 segmen tubuh dan 4 pasang kaki. Laba-laba adalah jenis hewan tak bersayap dan tak memiliki mulut pengunyah. Semua jenis laba-laba digolongkan ke dalam ordo Araneae seperti halnya kalajengking, ketonggeng, tungau, dimana kesemuanya adalah jenis hewan yang berkaki 8 dan dimasukkan ke dalam kelas Arachnida. Laba-laba dikategorikan juga sebagai hewan karnivora yang suka memangsa bahkan kadang-kadang kanibal. Mangsa utamanya adalah serangga.

Meskipun laba-laba suka membuat jarring untuk menangkap mangsanya, namun tidak semua jarring laba laba-laba digunakan untuk menangkap mangsanya. Ada juga jarring laba-laba yang dapat menghasilkan benang sutra, yaitu helaian serat protein tipis namun kuat yang terdiri dari kelenjar yang disebut spinneret dan terletak di bagian belakang tubuhnya. Serat sutera pada jarring laba-laba ini amat berguna untuk membantu pergerakan laba-laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat kantung telur, melindungi lubang sarang, dan lain-lain.

BACA:  Bentuk Muka Bumi dari Masa ke Masa (Bagian 2)

Hingga saat ini ada sekitar 40.000 spesies laba-laba telah dipertelakan, dan digolong-golongkan ke dalam 111 suku. Akan tetapi mengingat bahwa hewan ini begitu beragam, banyak di antaranya yang bertubuh amat kecil, seringkali tersembunyi di alam, dan bahkan banyak spesimen di museum yang belum terdeskripsi dengan baik, diyakini bahwa kemungkinan ragam jenis laba-laba seluruhnya dapat mencapai 200.000 spesies.

Morfologi Laba-laba

Tak seperti serangga yang memiliki 3 bagian tubuh, laba-laba hanya memiliki 2. Segmen bagian depan disebut cephalothorax atau prosoma, yang sebetulnya merupakan gabungan dari kepala dan dada (thorax). Sedangkan segmen bagian belakang disebut abdomen (perut) atau opisthosoma. Antara cephalothorax dan abdomen terdapat penghubung tipis yang dinamai pedicle atau pedicellus.

Pada cephalothorax melekat 4 pasang kaki, dan satu sampai empat pasang mata. Selain sepasang rahang bertaring besar (disebut chelicera), terdapat pula sepasang atau beberapa alat bantu mulut serupa tangan yang disebut pedipalpus. Pada beberapa jenis laba-laba, pedipalpus pada hewan jantan dewasa membesar dan berubah fungsi sebagai alat bantu dalam perkawinan.

BACA:  Sejarah Singkat Jatuhnya Malaka ke Tangan Portugis

Laba-laba tidak memiliki mulut atau gigi untuk mengunyah. Sebagai gantinya, mulut laba-laba berupa alat pengisap untuk menyedot cairan tubuh mangsanya.

Organ Pernapasan pada Laba-laba

Laba-laba yang hidup di darat memiliki organ pernapasan berupa paru-paru buku, sedangkan jika hidup di air bernapas dengan insang buku. Paru-paru buku memiliki gulungan yang berasal dari invaginasi perut. Masing-masing paru-paru buku ini memiliki lembaran-lembaran tipis (lamela) yang tersusun berjajar. Paru-paru buku ini juga memiliki spirakel tempat masuknya oksigen dari luar. Keluar masuknya udara disebabkan oleh gerakan otot yang terjadi secara teratur. Baik insang buku maupun paru-paru buku keduanya mempunyai fungsi yang sama seperti fungsi paru-paru pada vertebrata.

Paru-paru buku merupakan lekukan ke dalam dari permukaan tubuh dan di dalamnya membentuk helaian-helaian dalam sebuah rongga. Helaian tadi menempati sebuah ruang dan mempunyai lubang ke luar ( spirakel). Pada beberapa jenis, spirakel dapat ditutup dan dibuka untuk mencegah kehilangan air da pada beberapa jenis lain otot dapat menggerakan paru-paru buku sehingga terjadi ventilasi udara.

BACA:  Contoh Kalimat Aktif Transitif dan Aktif Intrasitiif

Alat Indera pada Laba-laba

Mata pada laba-laba umumnya merupakan mata tunggal (mata berlensa tunggal), dan bukan mata majemuk seperti pada serangga. Kebanyakan laba-laba memiliki penglihatan yang tidak begitu baik, tidak dapat membedakan warna, atau hanya sensitif pada gelap dan terang. Laba-laba penghuni gua bahkan ada yang buta. Perkecualiannya terdapat pada beberapa jenis laba-laba pemburu yang mempunyai penglihatan tajam dan bagus, termasuk dalam mengenali warna.

Untuk menandai kehadiran mangsanya pada umumnya laba-laba mengandalkan getaran, baik pada jaring-jaring suteranya maupun pada tanah, air, atau tempat yang dihinggapinya. Ada pula laba-laba yang mampu merasai perbedaan tekanan udara. Indera peraba laba-laba terletak pada rambut-rambut di kakinya.

Artikel ini dikunjungi dengan topik . Baca juga artikel menarik lainnya .