CONTOHTEKS
 

Nata De Pina Terbuat Dari?

 

CONTOHTEKS.NET – Sudah cukup banyak makanan yang dihasilkan dari fermentasi bakteri Acetobacter xylinum , salah satunya yang banyak digunakan saat ini adalah untuk pembuatan nata.
Nata adalah biomassa yang sebagian besar terdiri dari sellulosa, berbentuk agar dan berwarna putih seperti gel. Massa ini berasal dari pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum pada permukaan media cair yang asam dan mengandung gula.
Kata nata berasal dari bahasa Spanyol yang berarti krim. Nata diterjemahkan ke dalam bahasa Latin sebagai ‘natare’ yang berarti terapung-apung. Nata dapat dibuat dari air kelapa, santan kelapa, tetes tebu (molases), limbah cair tebu, atau sari buah (nanas, melon, pisang, jeruk, jambu biji, strawberry dan lain-lain). Nata yang dibuat dari air kelapa disebut nata de coco. Di Indonesia, nata de coco sering disebut sari air kelapa atau sari kelapa. Nata de coco pertama kali berasal dari Filipina. Di Indonesia, nata de coco mulai dicoba pada tahun 1973 dan mulai diperkenalkan pada tahun 1975. Namun demikian, nata de coco mulai dikenal luas di pasaran pada tahun 1981 (Sutarminingsih, 2004).
Nata yang biasa kita kenal dan temui adalah nata yang terbuat dari air kelapa atau yang sering disebut dengan nata de coco. Ada pula nata de soya yang terbuat dari limbah cair pengolahan tahu (whey tahu) sebagai bahan baku utama pembuatan nata ini. Dalam bahan yang dipakai dalam pembuatan nata sendiri adalah dari kulit buah atau limbah-limbah organik yang bisa disebut sebagai sampah.
Selain itu, ada juga nata yang akhir-akhir ini sudah mulai muncul yaitu nata yang terbuat dari nanas. Nata ini dikenal dengan nama Nata de Pina.
Cara Membuat Nata De Pina
Berikut Cara Pembuatan Nata de Pina
1. Bahan
Gula pasir
Asam cuka
Cairan bibit atau kultur murni nata (dapat diperoleh dari kultur ampas nanas)
Sebagai alternatif bisa ditambahkan Amonium Phospat, (sumber nitrogen).
2. Alat
Pisau
Telenan
Panci
Blender/pemarut
Kompor
Kain saring
Pengaduk
Nampan
3. Cara Pembuatan Nata de Pina
Bahan yang digunakan adalah buah atau limbah nanas yang berupa kulit, empulur dan mata nanas serta buah nanas masak optimum. Buah nanas dikupas dan dibersihkan mata serta empulurnya kemudian dicuci.
Bahan dihancurkan dengan blender dan dimasak sampai mendidih kemudian disaring. Hasil saringan ditambah gula 10 gram per liter dan sebagai alternatif bisa ditambahkan Ammonium Phospat 10 gram per 5 liter untuk memperkaya kandungan nitrogen dalam media, kemudian dididihkan lagi.
Setelah mendidih biarkan 10 menit dan ditambah asam cuka sebanyak 30 ml per liter atau sampai pH 4,5 kemudian dimasukkan ke dalam nampan plastik yang sudah distrilkan dengan cara dijemur atau dicuci dengan alkohol dan ditutup dengan kertas koran yang sudah disterilkan dengan cara diseterika atau dioven dan diikat sampai rapat.
Untuk starter / bibit nata dimasukkan ke dalam botol yang sudah disterilkan.
Setelah dingin atau 7 – 8 jam, cairan stater dimasukkan ke dalam nampan atau botol sebanyak 20 % dan ditutup kembali.
Biarkan selama 7 – 10 hari (fermentasi), setelah terjadi penggumpalan dinamakan pelikel dipotong-potong kecil, ditiriskan dan direndam dalam selama 2 – 3 hari untuk menghilangkan asamnya. Selama perendaman air sering diganti.
Potongan pelikel (nata) direbus selama 30 menit lalu ditiriskan.

BACA:  Konsep Ekologi dalam Bidang Politik, Ekonomi, dan Antropologi

Artikel ini dikunjungi dengan topik . Baca juga artikel menarik lainnya .