CONTOHTEKS
 

Pengertian Majas Personifikasi

 

CONTOHTEKS.NET – Majas adalah bahasa indah yang digunakan untuk mempercantik susunan kalimat yang tujuan akhirnya ialah untuk memperoleh efek tertentu agar tercipta sebuah kesan imajinatif bagi penyimak atau pendengarnya, baik secara lisan maupun tertulis.
Perihal istilah majas dalam pelajaran Bahasa Indonesia memang cukup banyak, seperti yang terdapat dalam puisi, pantun, dan karya sastra ataupun karya tulis lainnya.
Selain itu, ada pengertian atau definisi lain yang menggambarkan tentang majas, yakni pemanfaatan gaya bahasa untuk memperoleh nuansa tertentu sehingga menciptakan kesan kata kata yang lebih imajinatif.
Berbicara tentang contoh macam-macam majas seperti, Metafora, Personifikasi, Hiperbola, Alegori dan lain-lain adalah hal penting bagi Anda yang ingin mempelajari lebih jauh salah satu materi dari mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah ini. Gaya bahasa yang baik dan menarik tentunya akan membuat setiap pembacanya merasa tertarik untuk menyimaknya, bahkan sampai berulang kali.
Penggunaan majas yang baik dalam membuat sebuah puisi ataupun cerita menjadi syarat mutlak apakah tulisan tersebut menarik atau tidak. Oleh karena itu juga, kemampuan yang baik dalam berbahasa mutlak diperlukan bagi Anda yang ingin mendalami dunia penulisan, entah itu novel, puisi, ataupun pantun. Jadi perbanyaklah merangkai beragam susunan bahasa dalam pikiran dan tulisan Anda di buku setiap harinya supaya otak Anda semakin terlatih untuk membuat majas dengan gaya yang menarik. Sesuai dengan tema pada kesempatan kali ini, berikut Espilen Blog sampaikan contoh majas, dan macam-macamnya beserta pengertiannya.
Pengertian Majas Personifikasi
Dilansir dari wikipedia, majas personifikasi adalah salah satu majas dalam Bahasa Indonesia. Personifikasi adalah majas yang memberikan sifat-sifat manusia pada benda mati.
Ciri Majas Personifikasi
Berikut beberapa ciri dari majas personifikasi
1. Ciri majas ini adalah terdapatnya pilihan kata yang mengenakan sifat manusia pada benda mati tersebut.
2. Majas personifikasi memiliki gaya bahasa perbandingan, yaitu membandingkan benda mati atau tidak dapat bergerak sehingga sepertinya tampak bernyawa dan dapat berperilaku seperti manusia.
Majas personifikasi dikategorikan juga sebagai majas perbandingan. Majas personifikasi berfungsi untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai situasi yang dilukiskan dan memberikan bayangan angan (citraan) yang konkret.
Penggunaan majas personifikasi banyak ditemukan dalam banyak jenis karya sastra, misalnya cerpen, puisi, lagu, dan lain-lain.
Contoh Majas Personifikasi
1. Saat ku melihat rembulan, dia seperti tersenyum kepadaku seakan-akan aku merayunya.
2. Mentari pagi hari membangunkan isi bumi.
3. Daun pohon kelapa di pantai itu melambai – lambai memanggilku
4. Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
5. Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
6. Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut
7. Daun kelapa itu melambai lambai memanggilku untuk berteduh.
8. Langit pun ikut menagis ketika aku mendengar berita duka itu.
9. Matahari tertidur saat senja mulai datang.
10.Bulan tersenyum ketika kau menyapaku.
11. Mobil tua ini sudah batuk batuk padahal baru saja di perbaiki.
12. Aku di peluk oleh hujan saat pulang kerumah.
13. Pasir pasir mulai berbisik kepadaku.
14. Angin berbisik menyampaikan rinduku kepadamu.
15. Buarkan pena ini yang mengerjakan tugas sekolahku.
16. Awan mulau murung saat senja tiba.
17. Ketika itu awan menangis membahasi seluruh kota.
18. Ombak dipantai berlomba lomba saling mendahului.
19. Kabut tebal dan dingin menyelimuti desa ketika pagi datang.
20. Nyanyian hatimu sungguh membuat hatiku kerasa tenang dan damai.
21. Batu itu menangis ketika ada otang yang melemparkannya.

BACA:  Montesquieu Membagi 3 Kekuasaan Secara Terpisah Yang Dikenal Dengan Trias Politica. Sebutkan.

Artikel ini dikunjungi dengan topik . Baca juga artikel menarik lainnya .