CONTOHTEKS
 

Jelaskan Metarmofosisi dari Belalang

 

CONTOHTEKS.NET – Belalang adalah serangga herbivora yang terkenal sebagai hama dengan kemampuan melompat mumpuni (dapat mencapai jarak hingga 20 kali panjang tubuhnya).
Pada umumnya belalang berwarna hijau atau cokelat. Belalang terkait erat secara biologis dengan kecoa dan jangkrik dan masuk dalam kelompok serangga Orthoptera. Saat ini terdapat lebih dari 20.000 spesies belalang. Belalang, umumnya berwarna cokelat atau hijau
Klasifikasi Belalang
Kingdom: Animalia
Phylum: Arthropoda
Class: Insecta
Order: Orthoptera
Suborder: Caelifera
Common Name: Grasshopper
Scientific Name: Melanoplus differentialis
Metarmofosis Belalang
Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan perubahan penampilan fisik dan/atau struktur setelah kelahiran atau penetasan. Perubahan fisik itu terjadi akibat pertumbuhan sel dan differensiasi sel yang secara radikal berbeda.
Metamorfosis Belalang| Belalang adalah anggota Insecta dari ordo Orthoptera. Metamorfosis yang terjadi pada belalang termasuk dalam kriteria metamorfosis tidak sempurna. Seperti yang kita ketahui, dalam fase perkembangan belalang terdapat tiga fase yaitu telur, nimfa, kemudian dewasa. Tidak terjadi fase pupa dalam perkembangan postembrional belalang.
Untuk lebih memahami tentang metamofosis belalang, berikut skema serta penjelasan lebih detail tentang tahap tahap perkembangan belalang.
1. Belalang Kawin
Belalang jantan dewasa dalam proses reproduksi akan memasukkan spermatophore (satu paket berisi sperma) ke dalam ovoposistor belalang betina. Lubang halus bernama micropyles merupakan saluran halus yang akan dilalui oleh sperma untuk menjangkau sel telur pada belalang betina.
2. Belalang bertelur
Belalang betina akan mencari tempat yang cocok untuk meletakkan telurnya seperti tanah ataupun tumbuhan tertentu. Bila belalang betina bertelur ditanah, tanah tersebut akan digali sekitar 1-2 inci kemudian telur akan dimasukkan menggunakan ovopositor pada ujung perut belalang. Proses bertelur ini memiliki interval 3-4 hari hingga semua telur belalang dikeluarkan.
3. Nimfa
Telur menetas menjadi nimfa yaitu belalang muda yang tak bersayap yang telah memiliki bentuk secara umum mirip dengan belalang dewasa akan tetapi belum mampu bereproduksi. Nimfa belalang yang baru menetas umumnya berwarna putih, akan tetapi berubah setelah beberapa lama terkena sinar matahari. Nimfa seperti larva lainnya mengalami instar atau berganti kulit, umumnya sebanyak 4-6 kali sebelum menjadi belalang dewasa. Proses nimfa ini umumnya berlangsung selama 25-40 hari.
4. Belalang Dewasa (Imago)
Nimfa kemudian mengalami pergantian kulit terakhir sehingga menghasilkan belalang dewasa yang bersayap setelah sekitar satu bulan menjadi nimfa. Setelah 14 hari menjadi belalang bersayap akan terbentuk belalang dewasa yang mampu bereproduksi. Setelah ini, belalang dewasa hanya memiliki sekitar 2-3 minggu untuk melestarikan spesiesnya sebelum mati.
Reproduksi Belalang
Organ reproduksi belalang jantan disebut dengan nama aedeagus.Selama proses reproduksi, belalang jantan akan memasukkan spermatophore (satu paket berisi sperma) ke dalam ovipositor belalang betina. Sperma memasuki sel telur melalui saluran halus yang disebut micropyles.
Setelah telur dibuahi, belalang betina akan menanamkan telur sekitar 1-2 inci di dalam tanah menggunakan ovipositor pada ujung perutnya. Belalang betina akan bertelur setiap interval 3-4 hari hingga semua telur dikeluarkan. Belalang betina dapat meletakkan hingga ratusan butir selama masa bertelur.

BACA:  Syarat Umum Pendirian Bank

Artikel ini dikunjungi dengan topik . Baca juga artikel menarik lainnya .