CONTOHTEKS
 

Penemu Jangka Sorong

 

CONTOHTEKS.NET – Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat.
Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan display digital. Pada versi analog,umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01untuk yang diatas 30cm.
Bagian Bagian Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri dari dua bagian kaki pengukur, yaitu bagian yang cembung untuk mengukur panjang benda dan bagian yang cekung ke dalam untuk mengukur diameter dalam sebuah benda, misalnya diameter cincin. Bagian-bagian ini sering juga disebut sebagai bagian rahang jangka sorong (rahang tetap dan rahang sorong). Rahang tetap memiliki skala yang disebut skala utama. Satu bagian skala utama, besar panjangnya 1 mm. Sedangkan, bagian rahang sorong memiliki 10 bagian skala yang disebut dengan skala nonius. Skala nonius dinamakan juga skala Vernier, untuk menghormati nama penemunya Piere Vernier, ahli teknik berkebangsaan Prancis.
Penemu Jangka Sorong
Penemu jangka sorong adalah seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis, Pierre Vernier.
Fungsi Jangka Sorong
Fungsi jangka sorong adalah untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, kedalaman lubang benda, dan panjang benda sampai nilai 10 cm. Dengan ketelitian yang dimiliki (0,005 cm), jangka sorong sering difungsikan dalam pengukuran tebal pelat tembaga. Selain itu, jangka sorong juga berfungsi untuk mengukur diameter dalam dan diameter luar sebuah pipa.
Cara Penggunaan Jangka Sorong
Kegunaan jangka sorong adalah
1. untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
2. untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa,maupun lainnya) dengan cara diulur
3. untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara”menancapkan/menusJangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat.
Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan bacaan digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorang dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang diatas 30cm.
Dan jangka sorong merupakan suatu alat pengukuran yang cepat dan relatif teliti untuk mengukur diameter dalam, luar dan dalam suatu tabung, yang memiliki bentuk seperti gambar 1 di bawah ini.
Adapun penggunaan jangka tersebut, adalah sebagai berikut :
1. Mengukur Diameter Luar Benda
Cara mengukur diameter, lebar atau ketebalan benda:Putarlah pengunci ke kiri, buka rahang, masukkan benda ke rahang bawah jangka sorong, geser rahang agar rahang tepat pada benda, putar pengunci ke kanan.
2. Mengukur Diameter Dalam Benda
Cara mengukur diameter bagian dalam sebuah pipa atau tabung : Putarlah pengunci ke kiri, masukkan rahang atas ke dalam benda , geser agar rahang tepat pada benda, putar pengunci ke kanan.
3. Mengukur Kedalaman Benda
Cara mengukur kedalaman benda : Putarlah pengunci ke kiri, buka rahang sorong hingga ujung lancip menyentuh dasar tabung, putar pengunci ke kanan.
Cara pembacaan skala jangka sorong yaitu :
Mula-mula perhatikan skala nonius yang berimpit dengan salah satu skala utama. Hitunglah berapa skala hingga ke angka nol. Pada gambar, skala nonius yang berimpit dengan skala utama adalah 4 skala. Artinya angka tersebut 0,4 mm.ukkan” bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang.Umunya bahan jangka sorong terbuat dari besi stainless dan ukuran harus sesuai dengan ukuran standard yang diisyaratkan. Dalam bangunan umumnya jangka sorong adalah alat yang sangat penting dipergunakan dalam pengukuran diameter besi.

BACA:  Siapa Pendiri Kerajaan Kutai?

Artikel ini dikunjungi dengan topik . Baca juga artikel menarik lainnya Pertanyaan tentang masa orde baru.