CONTOHTEKS
 

Ciri Budaya Politik di Indonesia

 

CONTOHTEKS.NET – Suatu pola perilaku masyarakat dalam kehidupan bernegara, penyelenggaraan administrasi negara, politik pemerintahan, hukum, adat istiadat, dan norma kebiasaan yang dihayati oleh seluruh anggota masyarakat setiap harinya disebut sebagai budaya politik. Budaya politik juga dapat diartikan sebagai sistem nilai bersama suatu masyarakat yang memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan penentuan kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya.
CIRI BUDAYA POLITIK DI INDONESIA
1) Budaya Politik Parokial
Budaya politik parokial merupakan suatu budaya politik yang tingkat partisipasi politiknya sangat rendah. Budaya politik suatu masyarakat dapat dikatakan parokial apabila frekuensi orientasi mereka terhadap 4 dimensi penentu budaya politik mendekati nol atau tidak memiliki perhatian sama sekali terhadap keempat dimensi tersebut. Tipe budaya politik ini umumnya terjadi pada masyarakat pedalaman di Indonesia. Dalam hal ini, masyarakat tidak memiliki peran politik yang bersifat khusus. Kepala suku, kepala kampung, kyai, atau dukun, yang biasanya merangkum semua peran yang ada, baik peran yang bersifat politis, ekonomis atau religius.
Ciri-cirinya:

BACA:  Suku yang Ada di Pulau Jawa

2) Budaya Politik Kaula
Budaya politik ini berfokus pada masyarakat yang bersangkutan, dimana mereka sudah relatif maju baik sosial maupun ekonominya tetapi masih bersifat pasif. Budaya politik suatu masyarakat dapat dikatakan subyek jika terdapat frekuensi orientasi yang tinggi terhadap pengetahuan sistem politik secara umum dan objek output atau terdapat pemahaman mengenai penguatan kebijakan yang di buat oleh pemerintah.
Ciri-cirinya:

3) Budaya Politik Partisipan
Ciri-cirinya:

BACA:  Faktor Penyebab Kerusakan Laut

BUDAYA POLITIK YANG BERKEMBANG DI INDONESIA
1) Hierarki yang Ketat
Masyarakat Jawa, dan sebagian besar masyarakat lain di Indonesia, pada dasarnya bersifat hirarkis. Stratifikasi sosial yang hirarkis ini tampak dari adanya pemilahan tegas antara penguasa dengan rakyat kebanyakan. Alam pikiran dan tata cara sopan santun diekspresikan sedemikian rupa sesuai dengan asal usul kelas masing-masing.
2) Kecenderungan Patronage
Pola hubungan Patronage merupakan salah satu budaya politik yang menonjol di Indonesia.Pola hubungan ini bersifat individual. Dalam kehidupan politik, tumbuhnya budaya politik semacam ini tampak misalnya di kalangan pelaku politik. Mereka lebih memilih mencari dukungan dari atas daripada menggali dukungan dari basisnya.
3) Kecenderungan Neo-Patrimonisalistik
Salah satu kecenderungan dalam kehidupan politik di Indonesia adalah adanya kecendrungan munculnya budaya politik yang bersifat neo-patrimonisalistik, artinya meskipun memiliki atribut yang bersifat modern dan rasionalistik seperti birokrasi, perilaku negara masih memperlihatkan tradisi dan budaya politik yang berkarakter patrimonial atau birokrasi modern yang bercirikan:

BACA:  Perbedaan Persuasi Dengan Negosiasi

 
 

Artikel ini dikunjungi dengan topik . Baca juga artikel menarik lainnya Pertanyaan tentang masa orde baru.