CONTOHTEKS
 

Alat Pernafasan Katak Saat Menjadi Berudu

 

CONTOHTEKS.NET – Katak adalah binatang amfibi pemakan serangga yg hidup di air tawar atau di daratan, berkulit licin, berwarna hijau atau merah kecokelat-cokelatan, kaki belakang lebih panjang daripada kaki depan, pandai melompat dan berenang.
Katak merupakan salah satu amfibi pemakan serangga yang bisa hidup di dua alam yaitu di air dan di darat. Katak mudah ditemukan di Indonesia, karena ini merupakan hewan yang biasa hidup di tempat yang memiliki suhu panas dan kelembapan yang tinggi. Selain itu, katak memiliki tubuh yang relatif kecil di bandingkan dengan kodok, kulit yang licin serta warna yang beraneka ragam sesuai dengan jenisnya. Ada katak yang berwarna hijau, cokelat, merah dan kuning. Katak sering dijumpai di area persawahan, hutan, dan rawa.
Kebanyakan katak berukuran kecil. Panjangnya bisa kurang dari satu inci (2,5 cm). Katak terbesar panjangnya sekitar satu kaki (30 cm). Kebanyakan katak berwarna hijau, coklat, abu-abu, atau kuning. Beberapa katak berwarna cerah.
Katak akan menangkap mangsanya dengan cara menjentikkan keluar lidahnya yang panjang dan lengket. Kebanyakan katak memakan serangga dan cacing. Beberapa dari mereka juga memakan katak lainnya, tikus, dan reptil.
Proses dan Tahapan Daur Hidup Katak
Tahapan dalam proses daur hidup katak adalah sebagai berikut :
proses lengkap daur hidup katak
1. Telur
Katak menghasilkan begitu banyak telur, tetapi tidak semua telur dapat menetas. Hal ini disebabkan karena faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal sendiri dipengaruhi dari gen dari sang induk. Jadi jika gen dari sang induk baik maka telur akan bagus dan tidak mudah rusak. tekstur telur katak berupa bulatan yang kenyal dan mudah rusak, dan di dalamnya dilengkapi dengan kuning telur sebagai sumber makanan telur katak satu-satunya.
Sedangkan faktor eksternal dipengaruhi oleh predator pemangsa telur katak, arus air, dan ulah manusia.
Untuk katak yang hidup di pohon, telurnya memiliki cangkang busa untuk melindungi telur dari suhu panas. Dan untuk katak yang hidup di hutan biasanya telur di letakkan pada punggung si jantan untuk melindungi bahaya.
Telur katak akan menetas menjadi larva setelah 21 hari.
2. Kecebong
Setelah telur katak menetas menjadi larva dan disebut dengan nama kecebong atau berudu. Sebelum berusia 7-10 hari kecebong mengandalkan sisa kuning telur sebagai sumber makanan mereka.
Setelah berusia 7-10 hari kecebong sudah memiliki organ tubuh yang sempurna dan mulai berenang mencari makanannya sendiri yaitu berupa alga air. Dan bernafas menggunakan insang hingga pada minggu keempat, setelah itu insang kecebong akan mulai tertutup oleh kulit dan masuk kedalam tubuh. Sehingga secara lambat laun kecebong akan berubah menjadi katak dan bernafas menggunakan paru-paru, serta mulai terbentuk gigi yang tipis.
Pada minggu ke 6 kecebong sudah mulai berubah menjadi katak , karena mulai terbentuk empat kaki. Yaitu dua kaki depan dan dua kaki belakang dengan ukuran lebih panjang. Dalam fase ini katak ini memakan makanan berupa serangga yang sudah mati dan tumbuhan yang masuk dalam air. Hingga minggu ke 9 kecebong sudah berubah wujud menjadi katak muda, hanya saja dengan ekor yang masih panjang.
Katak muda (berudu) menggunakan insang untuk mengambil O2 yang terlarut dalam air. Setelah berumur lebih kurang 12 hari, insang luar diganti dengan insang dalam. Setelah dewasa, katak bernapas menggunakan selaput rongga mulut, paru-paru, dan kulit.
3. Katak muda
Pada minggu ke-12 katak muda masih memiliki ekor tetapi sangat pendek. Pada fase ini katak muda mulai meninggalkan perairan dan mulai ke daratan. Perubahan tidak hanya terjadi di luar tubuh, tetapi juga di dalam tubuh. Insang yang digunakan untuk bernafas hilang dan digantikan dengan paru-paru. Paru-paru digunakan untuk bernafas katak muda dan katak dewasa, selain itu katak dewasa berubah selera makannya menjadi pemakan serangga hidup (karnivora)
4. Katak dewasa
Pada minggu ke-12 sampai minggu ke-16 katak muda telah sempurna kehilangan ekornya . dan berubah menjadi katak dewasa. Katak dewasa sudah mulai aktif di daratan dan mencari makanan di daratan sebagai predator serangga-serangga kecil, memakan mangsanya dengan lidahnya yang mampu memanjang. Katak dewasa akan kembali ke perairan saat masa perkawinan dan meletakkan telur-telurnya.

BACA:  Wujud Kebudayaan Menurut Pendapat Ahli

Artikel ini dikunjungi dengan topik . Baca juga artikel menarik lainnya .