CONTOHTEKS
 

Sebutkan Ciri-ciri dari Tanah Humus

 

CONTOHTEKS.NET – Dilansir dari wikipedia, Humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat.
Humus dikenal sebagai sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang mengalami perombakan oleh organisme dalam tanah, berada dalam keadaan stabil, berwarna coklat kehitaman.[butuh rujukan] Secara kimia, humus didefinisikan sebagai suatu kompleks organik makromolekular yang mengandung banyak kandungan seperti fenol, asam karboksilat, dan alifatik hidroksida.
Ciri-ciri Tanah Humus
Karakteristik tanah humus
Tanah humus tanah memiliki ciri-ciri warna gelap (antara cokelat tua sampai warna hitam) dan tampak terdapat bintik berwarna putih dalam tanah itu. Proses terbentuknya tanah humus tanah disebut dengan proses humifikasi. Humifikasi dapat terjadi dengan sendirinya, secara alamiah yaitu dengan cara pengomposan. Contoh proses humifikasi adalah apabila kita mencampurkan bagian tanaman busuk ke tanah untuk menambah kesuburan tanah, mencampur kotoran hewan dengan tanah.
Ciri-ciri Tanah Humus
Berikut adalah ciri- ciri tanah humus
1. Lapisan tanah berwarna gelap
2. Daya serap tinggi, baik bagi pertumbuhan tanaman
3. Terbentuk dari bagian tumbuhan (daun, ranting) yang membusuk dan lapuk
4. Banyak dijumpai di wilayah pembagian musim yang beriklim tropis
5. Sangat subur
6. Terdapat di lapisan tanah yang teratas
7. Tanahnya gembur
8. Mampu menambah atau meningkatkan kandungan unsur hara (Mg, Ca, K)
9. Sumber energi dari jasad mikro.
Pemanfaatan Tanah Humus
Banyak daerah di Indonesia yang tanahnya gersang atau kurang subur. Jenis tanahnya adalah tanal ultisol yang mempunyai kandungan unsure hara rendah. Guna meningkatkan kesuburan tanah tersebut dapat memakai humus sebanagi pupuk organik. Pupuk organik ini pun sangat berguna untuk membat lahan pertanian semakin subur dan menambah hasil panen (meningkatkan berbagai prosuksi pertanian).
Berikut adalah penjelasan mengenai pemanfaatan humus tanah :
1. Membuat Pupuk Organik Humus Tanah Sendiri
Tanah humus yang memiliki banyak unsur hara sangat baik untuk pertumbuhan tanaman. Banyak orang memilih membuat pupuk organik atau kompos sendiri agar tanah yang akan mereka tanami bermacam jenis tanaman tambah subur. Bagaimana, sih, caranya membuat pupuk organik sendiri? Ayo kita mulai dengan mempersiapkan bahan-bahannya. Bahan pembuatan pupuk cukup mudah didapat dari lingkungan sekitar kita. Bermacam limbah, mulai dari limbah pertanian, limbah dari industri makanan, agro industri (serpihan dan kepingan kayu, serbuk gergajian), limbah rumah tangga, sampai dengan limbah peternakan bisa dimanfaatkan. Pembuatan pupuk organik sendiri tidak hanya memiliki manfaat yang besar dalam menyuburkan tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman, akan tetapi juga dapat membantu mengurangi masalah penumpukan sampah di lingkungan sekitar (sampahnya telah diubah menjadi pupuk orgnik).
Tanah yang telah dicampur dengan sisa-sisa tumbuhan yang membusuk dan kotoran hewan, mempunyai kemampuan untuk mengikat mineral bersama dengan agregat. Agregat ini berfungsi untuk meningkatkan struktur tanah itu sendiri dan menambah kesuburan. Memang banyak yang menjual pupuk organik atau tanah humus tanah ini, jadi kita juga dapat membelinya jika tidak ada waktu luang untuk membuatnya.
Dalam pembuatan pupuk organik, setelah semua bahan dicampurkan (tanah, sisa-sisa tumbuhan, limbah, kotoran hewan) selanjutnya didiamkan dalam jangka waktu tertentu sampai kita melihat ada bintik-bintik putih kecil dalam tanah ini. Jika bintik putih sudah tampak, berarti pupuk kita telah siap untuk dipakai. Selama didiamkan, kita perlu mengecek kadar air tanahnya, jangan sampai kering.
2. Cara Kerja Pengomposan
Pengomposan yang terjadi secara alami, di mana terdapat bahan organik dan kondisi lingkungan yang menguntungkan. Di hutan, dedaunan yang gugur, jatuh ke tanah, dan lama-kelamaan membusuk. Proses pembusukan (dekomposisi) dilakukan oleh mikroorganisme sehingga membuat tanah menjadi subur dan tidak menjadi penyebab tanah tandus. Proses ini dinamakan dengan mulsa. Proses dekompoisisi yang dilakukan pada suatu lingkungan terkendali dinamakan dengan kompos. Peranan penting mikroba berupa bakteri dan jamur di sini adalah mengubah bahan organik serta pembentuk nutrisi. Agar mikroba tetap aktif dalam proses pengomposan, diperlukan sirkulasi udara tetap baik, suhu maksimal (155 o F) dengan kadar air sebanyak 45 persen, karbon untuk rasio nitrogen (30:1 dalam berat kering).
3. Proses Terbentuknya Tanah dan Komposisinya
Tanah dapat terbentuk karena adanya endapan debu atau pasir.
Terbentuknya tanah dari batu-batuan yang permukaannya banyak tumbuh tanaman lumut (perintis).
Lapuknya bebatuan atau tanaman yang membusuk karena berbagai faktor seperti faktor kimia, matahari, air, angin, dan lainnya, bisa juga memicu terbentuknya tanah.
Komposisi tanah antara lain :
Bagian atas tanah yang merupakan tanah humus dengan sifat sangat subur
Tanah yang halus dan mudah terbawa angin karena ringannya, kita kenal dengan debu
Pengikisan kerikil akan membentuk tanah pasir
Komposisi antara semen alam dan debu akan menghasilkan tanah liat
Batu-batu kecil yang biasa kita kenal dengan kerikil

BACA:  Kenampakan Alam Benua Amerika

Artikel ini dikunjungi dengan topik . Baca juga artikel menarik lainnya .