Pengertian, Ciri-ciri dan Jenis-Jenis Teks Analogi
Yang dimaksud dengan analogi adalah serangkaian proses penalaran yang dilakukan berdasarkan atas gejala – gejala khusus dengan cara membandingkan atau mengumpamakan terhadap sebuah objek yang sudah jelas teridentifikasi yang selanjutnya dianalogikan hingga menemukan sebuah kesimpulan yang berlaku secara umum.
Jenis – Jenis Teks Analogi
Analogi dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain:
1. Analogi induktif
Yang dimaksud dengan analogi induktif adalah salah satu jenis analogi yang dibuat atau disusun menurut persamaan yang terselip diantara dua fenomena untuk selanjutnya menarik sebuah kesimpulan bahwa apa – apa saja yang terkandung di dalam suatu fenomena pertama akan terjadi pada fenomena kedua.
Contohnya adalah terhadap Tim Uber Indonesia yang berhasil memasuki babak final karena rajin dan tekun melakukan latihan setiap hari. Diharapkan selanjutnya Tim Uber Indonesia akan berhasil di babak final karena sudah berlatih setiap hari.
2. Analogi deklaratif
Yang dimaksudkan dengan analogi deklaratif adalah metode yang dipilih bertujuan untuk menegaskan atau menjelaskan tentang segala sesuatu yang selama ini belum dikenal atau masih bersifat samar – samar dan disertai dengan segala sesuatu yang sudah dikenal selama ini.
Setelah dipraktekkan ternyata cara ini memiliki banyak manfaat karena bermunculan ide – ide baru yang selanjutnya diharapkan menjadi dikenal atau bisa diterima jika dihubungkan dengan segala hal yang sudah anda ketahui atau percayai sebelumnya.
Contohnya adalah penyelenggaraan negara yang sesuai dengan peraturan akan membutuhkan sinergitas diantara kepala negara dengan warga negaranya masing – masing. Seperti halnya manusia guna mewujudkan perbuatan – perbuatan yang terpuji maka dibutuhkan sinergitas yang baik.
Penilaian Teks Analogi
Suatu analogi di dalamnya membutuhkan alat – alat ukur guna melakukan pengukuran keterpercayaan terhadap analogi bersangkutan.
Nah untuk mengukur keterpercayaan terhadap sebuah analogi maka bisa anda ketahui melalui alat – alat sebagai berikut:
1. Tergantung dari sedikit banyaknya peristiwa – peristiwa sejenis yang perlu dianalogikan
Akan semakin besar taraf keterpercayaan bersangkutan searah dengan semakin besar peristiwa sejenis yang akan dianalogikan.
Misalnya si B biasa memakai jasa sebuah biro penerbangan tertentu dan pada suatu waktu ternyata pelayanan biro penerbangan tersebut tidak menyediakan kepuasan kepada si B maka berdasarkan analogi si B memberikan saran kepada teman – temannya untuk memakai jasa biro penerbangan lain dengan yang sudah disewa tadi.
Analogi dari si B akan menjadi semakin kuat / besar dengan adanya sebuah kondisi yang sama dengan si C yang juga sama – sama merasa kurang puas terhadap biro penerbangan bersangkutan.
Analogi akan membesar setelah mendengar pendapat dari si F, si G, atau si H tentang hal yang sama.
2. Tergantung dari sedikit banyaknya aspek – aspek yang mendasari suatu analogi
Disini dapat dilihat contoh yang nyata yaitu tentang sepasang sepatu yang anda beli pada sebuah toko sepatu. Bahwa anda mengira sepasang sepatu yang baru saja anda beli akan awet dan enak dikenakan karena sepatu yang terdahulu anda beli di toko yang sama memiliki kondisi serupa.
Analogi bersangkutan akan menjadi semakin kuat jika dihubungkan dengan perhitungan persamaan harga, merek dan bahan.
3. Tergantung dari sifat analogi yang anda siapkan
Dalam hal ini anda bisa menggunakan sebuah contoh sebagai berikut. Jika anda secara kebetulan memiliki mobil yang membutuhkan 1 liter bahan bakar bisa menempuh rata – rata 10 Km maka selanjutnya anda bisa menyimpulkan bahwa mobil C yang sama dengan mobil anda saat ini akan mampu menempuh jarak rata – rata 10 Km setiap 1 liternya dimana ini adalah sebuah analogi yang sangat kuat.
4. Dengan membuat pertimbangan apakah ada atau tidaknya unsur – unsur yang berbeda – beda pada setiap peristiwa yang dianalogikan
Akan semakin kuat keterpercayaan analogi yang dibuat apabila semakin besar pertimbangan atas unsur – unsur yang berbeda menjadi semakin besar.
Konklusi yang akan anda siapkan adalah sebagai berikut si B adalah seorang pendatang baru di Universitas V yang akan menjadi seorang sarjana ulung karena diketahui bahwa beberapa tamatan universitas bersangkutan merupakan seorang sarjana ulung.
Analogi di sini akan menjadi semakin tinggi apabila anda akan mempertimbangkan juga perbedaan – perbedaan yang ada dari para lulusan sebelumnya. Ada D, E, F, dan G yang sama – sama memiliki latarbelakang berbeda ekonomi, pendidikan – pendidikan SMU, daerah asal, agama, pekerjaan orang tua masing – masing namun semuanya adalah sama – sama menjadi sarjana ulung.
Ciri-Ciri Analogi
Berdasarkan atas penjelasan dari kami tersebut di atas maka dapat disimpulkan tentang beberapa ciri – ciri dari teks analogi antara lain sebagai berikut :
- Teks analog digambarkan sebagai serangkaian proses penalaran yang rata – rata memiliki beberapa macam dengan masing – masing sifat tak terbatas jumlahnya. Masing – masing orang boleh – boleh saja dan bisa dengan mudah menemukan atau mencari gambaran yang dilukiskan sebagai hiasan / ibaratan.
- Hiasan yang dibuat haruslah diciptakan oleh intuisi atau imajinasi yang bagus.
- Berisikan tentang kejelasan dan penjelasan yang sekaligus sebagai sumber ide tetapi bukanlah menjadi sumber ide melainkan menentukan macam – macam proses guna menyelesaikan masalah yang sedang ditulis.
- Di dalam melakukan serangkaian proses merancang bukan hanya menonjolkan satu topik saja melainkan ada beberapa dan salah satunya adalah hiasan / ibaratan.
- Menampilkan kejelasan dan penjelasan seperti melalui contoh – contoh guna menggambarkan dan selanjutnya menyelesaikan hiasan / ibaratan sebagai bukan perumpamaan yang mana dalam hal ini ibaratan merupakan sebuah proses.
- Tidak boleh ditulis / dibuat dengan penjelasan yang hampir sama.
Demikian kami menjelaskan dengan singkat mengenai materi tentang teks analogi. Semoga bermanfaat bagi para pembaca.
Artikel ini dikunjungi dengan topik . Baca juga artikel menarik lainnya .