Kandungan Surah Al Baqarah Ayat 177 dan 285
CONTOHTEKS.NET – Dilansir dari wikipedia, Surah Al-Baqarah (Bahasa Arab: البقرة , al-Baqarah, “Sapi Betina”) merupakan surah yang paling panjang dalam Al-Quran. Surah ini berdasarkan susunan mushaf merupakan surah ke-2 dan berasaskan urutan pewahyuan merupakan surah ke-87 surah Al-Quran. Surah ini termasuk sebagai surah Madaniyah. Dari sisi isi, surah Al-Baqarah ini mencakup kurang lebih dari 2/5 juz Al-Quran. Ayat terpanjang Al-Quran juga terdapat pada surah ini, ayat dain/tadayun/mudayanah pada ayat 282.
Sebagian dari kandungan surah ini adalah sebagai berikut, penciptaan Adam dan pembangkangan setan serta tertipunya Adam kemudian berujung pada keluarnya Adam dari surga, kisah Bani Israil, sikap keras kepala dan suka mencari-cari alasan Bani Israil, penyembahan sapi, gangguan kepada para nabinya sendiri, kisah pergantian kiblat, deskripsi tentang iman orang-orang Mukmin terhadap ghaib, orang-orang kafir, munafik, hukum-hukum puasa, hukum wasiat, iktikaf, haji, talak, pernikahan, keharaman riba, keharaman minuman keras, keharaman judi, dan keharusan menghindari penyalahgunaan harta anak-anak yatim dan lain sebagainya.
Dalam surah ini terdapat ayat Kursi yaitu pada ayat 255. Demikian juga, surah ini merupakan salah satu surah yang mengandung pembahasan-pembahasan fikih dalam Al-Quran yang kurang lebih mencakup 130 hukum fikih lebih banyak dari surah-surah lainnya.
Kandungan Surah Al Baqarah Ayat 177 dan 285
Tafsiran Q.S Al- Baqarah ayat 285
Artinya: “Rasul Telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan)
“Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat.” (mereka berdoa): “Ampunilah kami Ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.” (Al- Baqarah ayat 285).
Kandungan Al Baqarah Ayat 285
Dalam ayat ini Allah menuntun manusia agar beriman dengan meniru Rasul yang beriman kepada kitab suci Al-Qur’an yang telah diturunkan-Nya, beriman kepada malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, agar kita termasuk golongan orang-orang yang beriman.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mempunyai pengaruh yang positif dalam jiwa, salah satu pengaruh iman dalam jiwa mereka adalah jiwa mereka menjadi bersih, berhati suci, dan mempunyai cita-cita sangat tinggi.
Mereka mengatakan, “Rasulullah telah menyampaikan kepada kami, dan kami mendengarkan ucapannya dengan penuh perhatian dan pengertian. Kami pun taat tehadap apa yang disampaikannya yang berupa perintah dan larangan, dengan ketaatan yang sungguh-sungguh.”
Tafsir Q.S Al Baqoroh Ayat 177
Artinya : Bukanlah Menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat malaikat, kitab kitab, nabi nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak anak yatim, orang orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang orang yang meminta minta dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat dan orang orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang orang yang benar (imannya) dan mereka itulah orang orang yang bertakwa. (Al Baqoroh : 177)
Isi Kandungan Ayat Al Baqoroh : 177
Dari ayat ayat di atas kita dapat menyimpulkan bahwa kita wajib beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat malaikat, kitab kitab, nabi nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak anak yatim, orang orang miskin, musafir (yang memerkukan pertolongan) dan orang orang yang meminta minta ; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat ; dan orang orang yang menepati janjinya apabila kita berjanji, dan kia seharusnya sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Dengan demikian kita akan tergolong orang orang yang bertakwa.
Ada beberapa golongan yang termasuk dalam kelompok orang orang lemah ini. Pertama adalah kaum perempuan. Selain perempuan, Allah menyebut beberapa golongan yang termasuk kelompok dhu’afa dan mustadh’afin. Mereka terdiri dari anak yatim, fuqara dan masakin, ibnu sabil (orang orang yang kehabisan bekal di perjalanan), para tawanan perang, orang yang tertimpa musibah, dan orang yang meminta minta. Mereka semua harus mendapat perlindungan dari negara dan bantuan dari manusia.
Pada kelompok dhu’afa dan mustadh’afin ini tersimpan sebuah potensi besar yang apabila digali akan menjadi suatu kekuatan luar biasa, sebagaimana firman Allah di atas. Karenanya, kelompok dhu’afa dan mustadh’afin perlu dibina, dihimpun, dan disatukan dalam barisan Islam. Orang yang tidak memberi perhatian kepada golongan ini, dalam islam disebut pendusta agama. Allah sangat dekat dengan orang orang yang lemah atau dilemahkan, yang dalam istilah Al Quran disebut dhu’afa dan mustadh’afin.
Artikel ini dikunjungi dengan topik . Baca juga artikel menarik lainnya .