Urutan Taksonomi pada Makhluk Hidup
CONTOHTEKS.NET – Dalam ilmu Biologi dikenal istilah taksonomi yang diambil dari kata bahasa Yunani, yaitu “tassein” yang artinya “mengelompokkan” dan “nomos” yang artinya “aturan“. Jadi jika digabungkan istilah antara keduanya, akan menghasilkan definisi sebagai suatu pengelompokan yang berdasarkan pada tingkatan (hierarki) tertentu. Di mana taksonomi yang lebih tinggi bersifat lebih umum dan taksonomi yang lebih rendah bersifat lebih spesifik.
Urutan Taksonomi pada Makhluk Hidup
Dalam ilmu Biologi, urutan taksonomi berlaku pada hewan dan tumbuhan, di mana keduanya sebenarnya hampir sama, walaupun ada sedikit perbedaannya. Adapun urutan taksonomi pada makhluk hidup, yaitu:
1. Kingdom/Regnum (Kerajaan)
Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi dengan jumlah anggota takson terbesar. Organisme di bumi dikelompokan menjadi beberapa kingdom, antara lain kingdom animalia (hewan), kingdom plantae (tumbuhan), kingdom fungi (jamur), kingdom monera (organisme uniseluler tanpa nukleus), dan kingdom protista (eukariotik yang memiliki jaringan sederhana).
Dari tahun 1970-an sampai abad ke-20, sebagian besar buku pelajaran ilmiah menggunakan sistem klasifikasi dengan 5 kerajaan, yaitu
- prokariota
- protista
- jamur
- tumbuhan
- hewan
Tetapi para ilmuwan kemudian menyadari bahwa kerajaan prokariota terdiri dari 2 macam mikroba. Hal ini akhirnya menyebabkan pemisahan prokariota menjadi 2 kerajaan, yaitu Archaea dan Bakteri.
Sementara itu, protista berisi kelompok campuran hewan sebagian besar sederhana, bersel satu. Organisme ini termasuk ganggang, jamur air, dan amuba. Banyak ilmuwan telah mengusulkan membagi protista menjadi 2 atau lebih kerajaan yang terpisah.
Plantae yang merupakan kingdom tumbuhan, termasuk di dalamnya lumut, pakis, konifer, dan tanaman berbunga. Kingdom fungi mencakup jamur, jamur roti, ragi, dan lumut. Banyak ilmuwan juga memasukkan ganggang hijau di kerajaan ini. Kerajaan hewan, Animalia, termasuk di dalamnya mamalia, ikan, serangga, dan cacing.
2. Filum/Divisio
Dalam sistem taksonomi hewan, digunakan istilah filum, sedangkan pada tumbuhan digunakan istilah divisio.
Kingdom animalia pada hewan dibagi menjadi beberapa filum, antara lain
- Chordata (memiliki notokorda saat embrio)
- Echidermata (hewan berkulit duri)
- Platyhelminthes (cacing pipih)
Kingom plantae pada tumbuhan dibagi menjadi 3 divisi dan menggunakan akhiran phyta, seperti bryophyta (tumbuhan lumut), pteridophyta, dan magnoliophyta.
3. Classis (Kelas)
Anggota takson pada setiap filum atau divisi dikelompokan lagi berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu. Nama kelas tumbuhan menggunakan akhira yang berbeda-beda, antara lain: -edoneae (untuk tumbuhan berbiji tertutup), -opsida (untuk lumut), -phycae (untuk alga), dan lain-lain.
Contoh: divisi Angiospermae dibagi menjadi 2 kelas, yaitu kelas Monocotyledoneae dan kelas Dicotyledoneae. Divisi bryophyta diklasifikasikan menjadi 3 kelas, yaitu hepaticopsida (lumut daun). Filum chrysophyta (ganggang keemasan) dikelompokkan menjadi 3 kelas, yaitu Xantophyceae, Chrysophyceae, dan Bacillariophyceae.
4. Ordo (Bangsa)
Angggota takson pada setiap kelas dikelompokan lagi menjadi beberapa ordo berdasarkan persamaan ciri-ciri yang lebih khusus. Nama ordo pada takson tumbuhan biasanya menggunakan akhiran ales. Contoh, kelas Dicotyleneae dibagi menjadi beberapa ordo, antara lain ordo Solanales, Cucurbitales, Malvales, Rosales, Asterales, dan Poales.
5. Famili (Suku)
Anggota takson setiap ordo dikelompokan lagi menjadi beberapa famili berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu. Nama famili pada tumbuhan biasanya menggunakan akhiran aceae, misalnya famili Solanaceae, Cucurbetaceae, Malvaceae, Rosaceae, Asteraceae, dan Poaceae. Namun, ada pula yang tidak menggunakan akhiran kata aceae, misalnya Compositae (nama lain Astraceae) dan Graminae (nama lain Poaceae). Sementara nama famili pada hewan menggunakan akhiran kata ideae, misalnya Homonidae (manusia), Felidae (kucing), dan Canidae (anjing).
6. Genus (Marga)
Anggota takson setiap famili dikelompokkan lagi menjadi beberapa genus berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu yang lebih khusus. Khaidah penulisan nama genus, yaitu huruf besar pada kata pertama dan dicetak miring atau digarisbawahi. Contoh, famili Poaceae tediri atas genus Zea (jagung), Saccarum (tebu), Triricum (gandum), dan Oryza (padi-padian).
7. Spesies/Species
Species merupakan tingkatan takson paling dasar atau terendah. Anggota takson memiliki paling banyak persamaan ciri dan terdiri atas organisme yang bila melakukan perkawinan secara ilmiah dapat menghasilkan keturunan yang fertil (subur). Penamaan species terdiri dari 2 kata, yaitu kata pertama menunjukan nama spesifiknya. Contoh, pada genus Rosa terdapat spesies Rosa multiflora, Rosa canina, Rosa alba, Rosa rugosa, dan Rosa dumalis.
Artikel ini dikunjungi dengan topik . Baca juga artikel menarik lainnya .